Jumat 28 Jan 2022 15:19 WIB

Peneliti: Uji Klinis Fase Satu Vaksin Merah Putih Unair Mulai 8 Februari 2022

Uji klinis fase satu di RSUD dr Soetomo direncanakan dilakukan selama setahun.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Kota Bandung, Jawa Barat (ilustrasi).
Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Kota Bandung, Jawa Barat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti utama uji klinik vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, dr Dominicus Husada, SpA(K) mengatakan uji klinis fase satu vaksin Merah Putih Unair dimulai pada 8 Februari 2022. "Persiapan on track (sesuai rencana)," katanya saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (28/1/2022).

Dia menjelaskan, sebanyak 90 orang peserta akan mengikuti uji klinis fase satu dengan usia 18 tahun ke atas. Uji klinis kandidat vaksin tersebut akan dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo, Kota Surabaya, Jawa Timur. "Uji klinis fase satu direncanakan dilakukan selama setahun, yang bertujuan untuk mengevaluasi keamanan dan kekebalan yang dihasilkan dari kandidat vaksin tersebut," kata Dominicus.

Baca Juga

Kandidat vaksin Merah Putih buatan Unair, kata dia, akan menjalani tiga fase uji klinis, yang mana tiap fase direncanakan dilaksanakan selama setahun. "Sukarelawan yang menjadi peserta uji klinis fase satu kebanyakan berasal dari Jawa Timur, khususnya Surabaya," ucap Dominicus.

Terkait persiapan uji klinis fase satu, kata dia, semua aspek saat ini sesuai rencana, yang meliputi, antara lain para kandidat peserta uji, kelengkapan gedung dan peralatan, peralatan medis, kesiapan petugas, kesiapan administrasi, dan kesiapan pendanaan. Persetujuan untuk pelaksanaan uji klinis kandidat vaksin itu akan dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Unair mengembangkan vaksin Merah Putih untuk COVID-19 dengan menggunakan platform inactivated virus atau berbasis virus yang dilemahkan atau dimatikan. Selain itu, Unair telah menyerahkan bibit vaksin kepada PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia untuk disiapkan bagi pelaksanaan uji klinis vaksin tersebut.

Menurut Dominicus, bibit vaksin Merah Putih yang dikembangkan Unair tersebut telah melalui uji praklinis fase satu dan dua. Uji praklinis fase satu menggunakan hewan mencit dan fase dua menggunakan hewan macaca atau monyet. Setelah berhasil melalui uji klinis fase satu, dua, dan tiga, diharapkan vaksin Merah Putih tersebut dapat memperoleh izin penggunaan darurat (emergency use authorization) atau EUA dari BPOM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement