Jumat 28 Jan 2022 20:34 WIB

UMKM Naik Kelas Bersama Wirausaha Muda

BSI UMKM Center hadir sebagai wadah bagi para pelaku UMKM untuk berkembang

Red: Christiyaningsih
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi (kanan) melihat salah satu produk UMKM seusai peluncuran dan peresmian BSI UMKM Center di Banda Aceh, Aceh, Rabu (29/12/2021). BSI UMKM Center merupakan wadah bagi para pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya bersama BSI melalui fasilitas pembiayaan, pelatihan go digital dan sinergi lainnya dalam rangka mendukung upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan UMKM di seluruh Indonesia.
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi (kanan) melihat salah satu produk UMKM seusai peluncuran dan peresmian BSI UMKM Center di Banda Aceh, Aceh, Rabu (29/12/2021). BSI UMKM Center merupakan wadah bagi para pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya bersama BSI melalui fasilitas pembiayaan, pelatihan go digital dan sinergi lainnya dalam rangka mendukung upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan UMKM di seluruh Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tidak terasa bulan pertama di tahun 2022 sudah hampir berlalu. Para pegiat ekonomi dan keuangan syariah terus bergerak mendukung pemerintah dalam meningkatkan inklusi dan literasi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Bersama dengan Kantor Staf Presiden (KSP) Republik Indonesia, rombongan Bank Syariah Indonesia (BSI) bertolak ke Banda Aceh pada Rabu (26/1/2022). Dalam perjalanan ini, rombongan mengunjungi BSI UMKM Center pertama di Indonesia yang didirikan dari Aceh. BSI UMKM Center ini sebelumnya telah diluncurkan Desember lalu yang hadir sebagai wadah bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam mendapatkan pelatihan, pembinaan, pembiayaan, hingga membantu pemasaran produk. Hal ini merupakan upaya peningkatan kelas bagi UMKM di Aceh melalui berbagai program pembinaan, terutama dalam digitalisasi menuju pasar global.

Baca Juga

Selain UMKM Center, perjalanan ke Aceh kali ini juga membawa agenda sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dua agenda ini sejalan dengan fokus program pemerintah yaitu untuk mendorong UMKM naik kelas dan menghadirkan KUR bagi kesejahteraan rakyat.

Turut dalam rombongan ini Komisaris Independen BSI Arief Rosyid Hasan. Sebagai aktivis millenial dan pegiat ekonomi dan keuangan syariah, Arief mengajak lebih banyak anak muda muncul sebagai wirausaha unggulan dari daerah-daerah, dalam hal ini khususnya dari Aceh.

“Dari masa ke masa, komitmen Aceh untuk Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Mulai dari sumbangan pesawat, sumbangan emas di Monas, dan masih banyak lagi. Secara visioner, Aceh juga menerapkan Qanun Lembaga Keuangan Syariah dengan penuh. Oleh sebab itu, BSI pun hadir untuk menancapkan maslahatnya di Aceh," jelas Arief.

Ia menyebut UMKM merupakan salah satu roda penggerak ekonomi, baik di tingkat regional maupun nasional. "Kehadiran BSI UMKM Center ini tentunya akan membawa dampak yang luar biasa bagi pengembangan UMKM, khususnya di Aceh," ucap Arief dalam rangkaian perjalanan kali ini.

"Mari kawan-kawan wirausaha muda di Aceh, manfaatkan berbagai fasilitas dan program yang mendukung UMKM semaksimal mungkin. Di antaranya Talenta Wirausaha BSI, BSI UMKM Center, dan KUR BSI. Seperti yang selalu saya katakan, kita berlomba dengan waktu, sudah tidak ada lagi waktu untuk bersantai. Inilah saatnya generasi muda maju sebagai pemimpin,” tambahnya.

Perjalanan ini akan berakhir pada Sabtu (29/12021). Di hari terakhir, rombongan akan melakukan kunjungan kepada nasabah KUR BSI yang telah menerima Sertifikasi Halal. Setelah Aceh, BSI UMKM Center pun akan hadir di kota-kota lain di Indonesia. Dengan komitmen penuh, BSI akan terus bergandengan tangan dengan berbagai pemangku kepentingan dalam mewujudkan program-program konkret untuk masyarakat Indonesia.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْرَبُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْتُمْ سُكَارٰى حَتّٰى تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ وَلَا جُنُبًا اِلَّا عَابِرِيْ سَبِيْلٍ حَتّٰى تَغْتَسِلُوْا ۗوَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُوْرًا
Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati salat ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula (kamu hampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub kecuali sekedar melewati jalan saja, sebelum kamu mandi (mandi junub). Adapun jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan atau sehabis buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun.

(QS. An-Nisa' ayat 43)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement