Senin 31 Jan 2022 03:24 WIB

Perajin Bunga Sakura Banjir Pesanan Jelang Imlek

Meski dilanda pandemi COVID-19, pemesanan pohon bunga Mei Hwa masih normal.

Red: Dwi Murdaningsih
Penganut Konghucu melaksanakan sembahyang Cap Go Meh di Kelenteng Tri Dharma Dwi Dharma Bhakti, Pontianak.  ilustrasi
Foto: ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Penganut Konghucu melaksanakan sembahyang Cap Go Meh di Kelenteng Tri Dharma Dwi Dharma Bhakti, Pontianak. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Perajin pohon bunga Sakura atau Mei Hwa banjir orderan menjelang perayaan Imlek atau Tahun Baru China di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat."Hingga saat ini saya masih mengerjakan pesanan pohon bunga Mei Hwa yang mulai banyak sejak dua minggu menjelang perayaan Imlek," kata Asong, salah seorang perajin pohon bunga Mei Hwa, Ahad (30/1/2022).

Dia menjelaskan hingga saat ini dirinya sudah membuat sebanyak 70 pohon bunga Mei Hwa dalam memenuhi pesanan warga Tionghoa yang akan merayakan Imlek. Pemesan pohon bunga Mei Hwa tidak hanya warga Kota Pontianak tetapi juga Kabupaten Kubu Raya dan sekitarnya.

Baca Juga

Dia menambahkan meski dilanda pandemi COVID-19, pemesanan pohon bunga Mei Hwa masih normal seperti tahun-tahun sebelumnya. Pohon bunga Mei Hwa karya tangan Asong dijual mulai dari harga Rp 300 ribuan hingga Rp 3 jutaan/pohon bunga Mei Hwa atau tergantung besar kecil ukurannya.

"Untuk menyelesaikan satu pohon bunga Mei Hwa kami membutuhkan sekitar dua hari untuk ukuran 50 centimeter," ujarnya.

Dia menambahkan pohon bunga Mei Hwa yang dibuat menggunakan batang atau pohon dari akar kayu bakau atau mangrove sehingga kuat dan tahan lama sekitar lima tahun. Pohon bunga Mei Hwa tersebut sebagai perhiasan pada perayaan Imlek warga Tionghoa, dan diyakini pohon bunga tersebut membawa keberuntungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement