Senin 31 Jan 2022 15:41 WIB

ARS University Gandeng Pratani Training Camp Bantu Genjot Peternak Lokal

Pratani Training Camp membantu masyarakat umum untuk memulai bisnis ayam petelur.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Rektor ARS University Prof Purwadhi, M.Pd
Foto: Istimewa
Rektor ARS University Prof Purwadhi, M.Pd

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Program Studi Magister Manajemen ARS University menggandeng Pratani Training Camp di daerah Desa Cijantung, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat tersebut, merupakan perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. 

Menurut Rektor ARS University Prof Purwadhi, kegiatan pengabdian kali ini mengusung tema 'Mengembangkan Potensi Peternak Ayam Petelur di Masa Pandemi Melalui Kegiatan Digital Preneur'. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, kata dia, ARS University ini diikuti oleh mahasiswa dan dosen Program Studi Magister Manajemen ARS University. Di antaranya Dr A Rohendi MM MH, Dr Bambang Sukajie MM, Dr Rian Andriani MM, Chairil M Noor SE MM, dan Gartika Rahmasari SS MHum.

"Terjalinnya pengabdian ini melihat fakta bahwa konsumsi telur di Jawa Barat sekitar 500 ton/bulan. Namun, ketersediaan telur oleh peternak lokal sendiri baru 30 persen, dimana sisanya berasal dari produksi telur di luar Jawa Barat," ujar Purwadhie dalam siaran persnya, Senin (31/1).

 

photo
Pengabdian Kepada Masyarakat Program Studi Magister Manajemen ARS University menggandeng Pratani Training Camp yang terletak di daerah Desa Cijantung, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. - (dok. Istimewa)

 

Menurut Purwadhie, potensi ini dilihat oleh Pratani Training Camp, yakni sebuah lembaga pelatihan bagi masyarakat umum yang ingin belajar menjadi peternak telur agar bisa mendapatkan penghasilan sendiri.  Program yang diusung Pratani, kata dia, adalah Satu keluarga Satu Usaha. 

"Dimana masyarakat yang mengikuti pelatihan dapat  memiliki peternakan ayam petelur sendiri dengan memanfaatkan lahan yang ada, seperti halaman rumah," ujarnya.

Dengan perkembangan teknologi yang ada, kata dia, tentunya harus ada perubahan dalam proses memasarkan produknya dengan memanfaatkan digital saat ini. Sehinngga, dapat berkembang para digital preneur.  

“Kita jangan punya mental budak atau buruh yang bekerja untuk orang lain, tapi harus memiliki keinginan untuk dapat memiliki penghasilan dari usaha sendiri," katanya.

Selain itu, kata dia, Pratani Training Camp dapat membantu masyarakat umum untuk dapat memulai bisnis ayam petelur yang memiliki potensi bisnis yang menjanjikan. Oleh karena itu, penting bagi Pratani untuk dapat memiliki strategi pengembangan bisnis agar dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas, seperti berpromosi di media sosial dan joint venture.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement