Senin 31 Jan 2022 22:30 WIB

Hubungan Israel-UEA Semakin Erat, Apa Parameternya?

Perdagangan dan kunjungan warga Israel ke UEA semakin meningkat

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Presiden Israel Isaac Herzog (kiri) dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan bertemu di Abu Dhabi, Uni Emirate Arab, 30 Januari 2022.
Foto: EPA
Presiden Israel Isaac Herzog (kiri) dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan bertemu di Abu Dhabi, Uni Emirate Arab, 30 Januari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI – Presiden Israel Isaac Herzog menjadi presiden Israel pertama yang melakukan kunjungan resmi ke Uni Emirat Arab (UEA). Dalam kunjungannya, Herzog bertemu Putra Mahkota UEA Sheikh Mohammed bin Zayed dan pejabat-pejabat tinggi UEA lainnya.

Dalam kesempatan itu, ia memuji hubungan kedua negara yang semakin erat sejak normalisasi diplomatik pada September 2020. Beberapa parameter hubungan itu dapat dilihat dari nilai perdagangan yang meningkat serta kunjungan warga Israel ke UEA yang terus meningkat

“Perdagangan kita (Israel-UEA) telah melampaui lebih dari 1 miliar dolar AS. Lebih dari 120 perjanjian ditandatangani dan dana 100 juta dolar AS (untuk penelitian dan pengembangan) telah dibentuk baru-baru ini,” katanya saat hadiri di acara Dubai Expo 2020, Senin (31/1/2022).

Dia mengungkapkan, sejauh ini sekitar 250 ribu warga Israel telah mengunjungi UEA. Herzog berharap warga UEA pun akan mengunjungi Israel setelah pembatasan perjalanan terkait pandemi Covid-19 dilonggarkan.

Herzog tiba di Abu Dhabi pada Ahad (30/1). Pada Desember lalu, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett juga telah mengunjungi UEA. Ia menjadi pemimpin pertama Israel yang melakukan kunjungan ke negara Teluk tersebut. Bennett mengungkapkan, sejak Israel dan UEA melakukan normalisasi diplomatik pada September 2020, hubungan kedua negara kian erat. Dia berharap kerja sama bilateral bisa diperkuat lagi.

“Hubungan kedua negara telah menguat di segala bidang, dan saya sangat puas dengan hal itu. Banyak perjanjian kerja sama yang dibuat di bidang perdagangan, penelitian dan pengembangan, keamanan siber, kesehatan, pendidikan, penerbangan dan lainnya,” kata Bennett dalam sebuah wawancara dengan kantor berita resmi UEA, Emirates News Agency (WAM) pada 13 Desember tahun lalu.

Menurutnya, kerja sama Israel-UEA memberikan peluang ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya. “Tidak hanya bagi kami, tapi untuk lebih banyak negara, yang merupakan elemen lain untuk meningkatkan stabilitas serta kemakmuran di kawasan ini,” ujarnya.

Sebagai pemimpin pertama Israel yang melakukan kunjungan resmi ke UEA, Bennett mengaku sangat menghargai sambutan hangat dan luar biasa untuknya. “Pesan yang ingin saya sampaikan kepada para pemimpin UEA dan warga Emirat adalah kemitraan serta persahabatan yang saling menguntungkan itu wajar. Kita adalah tetangga dan sepupu. Kita adalah cucu Nabi Ibrahim,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement