Rabu 02 Feb 2022 01:28 WIB

Ilmuwan Buat Antena Superkecil, Bukan dari Logam tapi DNA

Nano antena bisa digunakan untuk mempelajari interaksi protein.

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Partner
.
Foto: network /Dwi Murdaningsih
.

Foto ilustrasi DNA, sumber Heathline
Foto ilustrasi DNA, sumber Heathline

MAGENTA -- Ilmuwan dari University of Montreal mengembangkan antena superkecil. Antena super kecil ini disebut nano antena, alias antena berukuran nano yang terbuat dari DNA (asam nukleat) dan polietilen glikol (PEG). Untuk informasi nano adalah satuan yang menggambarkan sepermiliar meter. Wow, kecil sekali..

Apa kegunaan nano antena ini? Nano antena ini bisa digunakan untuk mempelajari perubahan struktur molekul protein. Dalam aplikasinya, nano antena ini bisa digunakan di bidang farmasi untuk mengidentifikasi obat baru.

Nanoantenna fluorescent atau nano antena yang memancakan sinar ini menawarkan keuntungan yang berbeda dibandingkan pewarna fluorescent yang biasa diaplikasikan dalam bidang bioteknologi.

Pewarna fluorescent biasanya memiliki afinitas rendah untuk protein. Sementara itu, nano antena ini ini mampu mendeteksi bahkan perubahan terkecil sekalipun. Pewarna dalam nano antena memiliki afinitas ke wilayah tertentu dari protein, yang bergantung pada struktur dan kimia protein.

Menurut para ilmuwan, nano antena bekerja seperti radio dua arah yang dapat menerima dan mengirimkan gelombang radio. Nano antena bisa menerima cahaya dalam satu panjang gelombang, tergantung pada perubahan protein yang dirasakannya.

“Metode baru ini juga dapat membantu ahli kimia mengidentifikasi obat baru yang menjanjikan serta memandu insinyur nano untuk mengembangkan mesin nano yang lebih baik,” kata Dominic Lauzon, rekan penulis studi, seperti diberitakan laman IndianExpress

Nano antena mampu lolos bahkan dalam kaitannya dengan interaksi protein-protein. “Antena nano berbasis DNA dapat disintesis dengan panjang dan fleksibilitas yang berbeda untuk mengoptimalkan fungsinya,” kata Scott Harroun, penulis pertama studi tersebut.

Antena juga bekerja dengan baik ketika digunakan untuk memeriksa kinetika enzim. Kinetika enzim adalah kecepatan berlangsungnya suatu reaksi dengan adanya enzim.

Nano antena ini juga tetap stabil pada suhu yang lebih tinggi. Temuan ini dipublikasikan bulan lalu di Nature Methods.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement