Rabu 02 Feb 2022 08:37 WIB

AP II akan Kembangkan Airport Metaverse

Melalui metaverse, setiap orang yang secara fisik tidak berada di ruang yang sama.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Muhammad Fakhruddin
AP II akan Kembangkan Airport Metaverse (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
AP II akan Kembangkan Airport Metaverse (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) akan mengembangkan Airport Metaverse. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan transformasi digital tersebut akan berguna untuk mendukung bandara-bandara yang dikelola.

“AP II akan mengembangkan Airport Metaverse sehingga tentunya metaverse ini digunakan untuk kepentingan bandara mulai dari operasional, pelayanan, hingga komersial,” kata Awaluddin dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika, Rabu (2/2/2022). 

Baca Juga

Awauddin menjelaskan AP II saat ini telah menerapkan model Digitally Ready for Operational and Infostructure Development (DROID) untuk mendukung operasional dan pelayanan di seluruh bandara yang dikelola. Penerapan DROID Model diwujudkan melalui penggunaan tiga platform mobile yakni aplikasi travelin untuk layanan kepada masyarakat, aplikasi iPerform untuk operasional bandara, dan Pocket Airport Collaborative Decision Making (ACDM) sebagai aplikasi untuk memperkuat kolaborasi antar stakeholder bandara. 

Dia menuturkan, pada 2022 AP II akan memperkuat  transformasi digital lewat konsep New Experience through (X) Technology Airport 4.0 (NEXT Airport 4.0). Transformasi tersebut dilakukan untuk membawa bandara AP II dapat selalu mengikuti perkembangan dan mengadopsi teknologi terkini.

“Melalui NEXT Airport 4.0, kami mengadopsi metaverse untuk memperkenalkan Airport Metaverse yang memperkuat penerapan DROID Model guna meningkatkan Operational Excellent, Customer Experience, dan Ecosystem Exploration,” jelas Awaluddin. 

Metaverse secara singkat dapat dijelaskan sebagai sinergitas antara ekosistem (dunia digital) dengan teknologi yang mendukung. Salah satunya yakni teknologi extended reality seperti Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan Mix Reality (MR). 

Melalui metaverse, kata Awaluddin, setiap orang yang secara fisik tidak berada di ruang yang sama. “Teknologi ini dapat terhubung langsung di dunia digital untuk saling bertemu, bekerja, berkomunikasi, bersosialisasi, berkolaborasi, dan lain sebagainya,” ungkap Awaluddin. 

Awauddin menambahkan, AP II secara internal juga sudah memanfaatkan metaverse dalam rapat pimpinan kuartal I 2022 pada 31 Januari 2022. Daam rapat tersebut, jajaran direksi saling bertemu dan berkomunikasi di dunia digital. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement