Kamis 03 Feb 2022 01:45 WIB

Seribu Pegawai Hotel dan Restoran Divaksin Booster di Cirebon

Para pegawai hotel dan restoran yang tergabung dalam PHRI Kota Cirebon.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas kesehatan memberikan suntikan booster (ilustrasi)
Foto: AP/Firdia Lisnawati
Petugas kesehatan memberikan suntikan booster (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sebanyak seribu pegawai hotel dan restoran di Kota Cirebon diberikan vaksin booster. Hal itu untuk mencegah penularan Covid-19, baik terhadap mereka maupun tamu.

Para pegawai hotel dan restoran yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Cirebon itu menggelar vaksinasi booster di salah satu hotel di Kota Cirebon. Vaksinasi berlangsung pada 2-3 Februari 2022.

Baca Juga

Ketua PHRI Kota Cirebon, Imam Reza Hakiki, menjelaskan, pihaknya menargetkan 1.000 dosis untuk vaksinasi booster bagi pegawai hotel. Total ada 20 hotel yang diundang dalam kegiatan tersebut. "Dibagi dua hari. Setiap hari ada 500 dosis vaksin," kata pria yang akrab disapa Kiki itu, Rabu (2/2).

Kiki menambahkan, prokes sudah diterapkan oleh anggota PHRI sejak pandemi pada 2020 lalu. Prokes kepada wisatawan bukan hanya saat masuk, namun di kamar dan seluruh fasilitas yang ada di dalam hotel. "Sebelum masuk, tamu wajib miliki aplikasi PeduliLindungi dan seluruh fasilitas disemprot saniter spray," tukas Kiki.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati, mendukung langkah PHRI. Dia menilai, pelaksanaan vaksinasi booster sebagai upaya pencegahan dan memberikan rasa aman bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Cirebon. "Pegawainya aman, tamunya juga aman kalau sudah divaksin booster," kata Eti, usai meninjau vaksinasi bagi pegawai hotel tersebut.

Menurut Eti, pencegahan terhadap potensi penyebaran Covid-19 harus dilakukan. Mengingat kunjungan wisatawan di Kota Cirebon menunjukkan peningkatan. Dia tidak ingin, kebangkitan ekonomi terganggu gara-gara ada pegawai hotel tertular Covid-19. "Harus bersama-sama melakukan pencegahan, bukan hanya dengan protokol kesehatan, namun dengan vaksinasi booster," tandas Eti. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement