Jumat 04 Feb 2022 13:41 WIB

SLB 5 Jakarta Barat Ditutup Sementara karena Dua Guru Terpapar Covid-19

Jika hingga Senin (7/2/2022) hasil PCR belum keluar, maka sekolah akan lakukan PJJ.

Red: Andi Nur Aminah
Petugas PMI Jakarta Pusat menyemprotkan cairan disinfektan ke sekolah yang sedang diliburkan karena guru terpapar Covid 19 (ilustrasi)
Foto: Antara/Galih Pradipta
Petugas PMI Jakarta Pusat menyemprotkan cairan disinfektan ke sekolah yang sedang diliburkan karena guru terpapar Covid 19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah Luar Biasa (SLB) 5 Jakarta Barat ditutup sementara karena dua tenaga pendidikan terpapar Covid-19 pada 28 Januari 2022. "Dua tenaga pendidik yang positif sejak 28 Januari. Maka kami langsung mengajukan tes swab untuk warga sekolah baik pegawai, guru, dan peserta didik," kata Kepala SLB 5, Eni Pujiastuti saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (4/2/2022). 

Sejak saat itu, pihak sekolah melalui Puskemas Pal Merah melakukan pelacakan (tracing) kepada seluruh pegawai maupun tenaga pendidik SLB 5. Hal tersebut sudah dilakukan sejak 31 Januari lalu. Namun demikian, hingga saat ini hasil PCR para guru tersebut belum keluar. "Kami sampai saat ini belum terima hasil PCR guru, tenaga pendidik dan peserta didik yang kontak langsung," kata dia.

Baca Juga

Jika hingga Senin (7/2/2022) hasil tes PCR belum keluar, maka pihaknya akan melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Pihak sekolah juga akan melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin di seluruh ruangan sekolah.

Sebelumnya, beberapa sekolah di Jakarta Barat sempat ditutup karena ada peserta didik dan guru yang terpapar Covid-19. Salah satunya, yakni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 35 Jakarta Barat. 

Kepala SMKN 35, Sopandi saat dikonfirmasi mengatakan, temuan sembilan siswa dan dua guru positif bermula ketika Kelurahan Krukut tengah melakukan pelacakan atau tracing di kawasan zona merah RW 02. Karena sekolahnya berada di kawasan zona merah, maka beberapa siswa dan guru diharuskan mengikuti tes swab yang disediakan Puskemas. Berdasarkan hasil tersebut tersebut, sembilan murid dan dan dua gurunya dinyatakan positif.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement