Jumat 04 Feb 2022 15:13 WIB

Kasus Covid-19 Diprediksi Tembus 387 Ribu per Hari pada April

Prediksi memang dapat saja tepat, atau kurang tepat, atau bahkan tidak tepat.

Rep: Febryan A/ Red: Andi Nur Aminah
Prof Tjandra Yoga Aditama
Foto: Dok: pri
Prof Tjandra Yoga Aditama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Profesor Tjandra Yoga Aditama mengatakan, kasus harian Covid-19 di Tanah Air akan terus melonjak dalam beberapa bulan ke depan. Bahkan, University of Washington memprediksi kasus harian Indonesia akan tembus angka 387 ribu pada awal April 2022. 

Tjandra mengatakan, Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) University of Washington memprediksi lonjakan kasus harian Indonesia mencapai angka 185 ribu pada akhir Februari. Lalu naik jadi 275 ribu kasus per hari pada pertengahan Maret 2022. 

Baca Juga

Selanjutnya tembus 387.850 kasus per hari pada April 2022, dengan kematian mencapai 144 kasus per hari. "Prediksi memang dapat saja tepat, atau kurang tepat, atau bahkan tidak tepat. Tetapi setidaknya ini dapat jadi bahan kewaspadaan dan antisipasi mitigasi," kata Tjandra dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/2/2022). 

Pemerintah sebenarnya juga sudah menyampaikan prediksi lonjakan kasus akibat varian delta ini, meski angkanya tak setinggi perkiraan University of Washington. Kemarin, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono memperkirakan, puncak kasus Covid-19 gelombang ketiga terjadi pada akhir Februari hingga awal Maret. Pada masa puncak itu, kasus Covid-19 diprediksi bisa mencapai angka 100 hingga 150 ribu kasus per hari. Sebagai gambaran, saat puncak gelombang kedua akibat varian delta, kasus harian hanya tembus angka 57 ribu. 

Tjandra menjelaskan, sejumlah prediksi itu sejalan dengan pola kenaikan kasus dalam sebulan terakhir. Kemarin, 3 Februari 2022, kasus baru Covid-19 tercatat 27.197 orang dengan 38 kasus meninggal. 

"Data kemarin ini menunjukkan jumlah kasus baru meningkat 58 persen. Kasus meninggal meningkat 58 persen dari sehari sebelumnya," ungkap Tjandra. 

Jika bandingkan dengan data sebulan sebelumnya, maka akan terlihat angka yang sangat jomplang. Pada 3 Januari 2022 tercatat hanya ada 265 kasus baru dengan 5 kasus meninggal. "Artinya dalam sebulan terakhir kasus baru per hari naik lebih dari 100 kali lipat, dan kematian per hari naik sekian ratus persen," kata mantan Direktur WHO Asia Tenggara itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement