Waspada, Beberapa Sekolah di Sleman Jadi Klaster Covid-19

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi

Pekerja menyemprotkan disinfektan di sebuah ruang kelas sekolah (ilustrasi).
Pekerja menyemprotkan disinfektan di sebuah ruang kelas sekolah (ilustrasi). | Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Beberapa klaster penularan sekolah terjadi di Kabupaten Sleman satu pekan terakhir, tidak berselang lama dari penerapan PTM 100 persen. Hal ini turut mendorong kasus terkonfirmasi positif di Kabupaten Sleman terus meroket.

Kepala Dinas Kabupaten Sleman, Ery Widaryana mengatakan, klaster pertama terjadi di Al Azhar. Diawali satu anak boarding yang terpapar Covid-19, usai di-tracing kepada 90 orang, akhirnya ditemukan 30 siswa dan lima ustaz/ustazah positif.

Setelah itu, terjadi klaster penularan di SMPN 2 Depok pada 31 Januari 2022 usai periksa mandiri satu tata usaha terpapar Covid-19. Dilakukan tracing ke 29 guru dan siswa kontak erat, dan ditemukan tiga lagi guru positif, termasuk kepsek.

Kemudian, terjadi klaster penularan di SD Salman Al Farisi Mlati. Diawali satu orang yang terpapar Covid-19, dan setelah di-tracing kepada satu kelas ditemukan tujuh siswa dan satu guru positif dan sudah empat hari isolasi mandiri di rumah.

Selanjutnya, terjadi klaster penularan di SD Lukmanul Hakim Ngaglik yang pada 29 Januari 2022 disinyalir satu siswa terpapar Covid-19. Setelah tracing kepada 49 siswa dan 10 guru, dan didapati delapan siswa dan satu guru positif Covid-19.

"Ini sudah isolasi mandiri beberapa hari, kondisi semua baik-baik," kata Ery, Jumat (4/2).

Lalu, terjadi klaster penularan di SMPN 1 Ngaglik, yang diawali 31 Januari 2022 terdapat satu orang guru dari perjalanan luar kota. Setelah periksa diketahui terpapar Covid-19, dan dilaksanakan tracing kepada guru-guru dan siswa-siswa.

Ternyata, setelah itu terdapat tiga orang guru lagi yang positif. Mereka yang positif ternyata sudah mengajar di kelas-kelas lain, sehingga harus dilakukan tracing kepada 200an siswa. Hasilnya, 4 Februari 2022 diketahui empat positif.

Terakhir, terjadi klaster penularan di SDN Cebongan, Mlati. Laporan yang didapat Disdik Sleman pada 3 Februari 2022, ada empat siswa dari Kelas IV yang positif. Hari ini, sudah di-tracing kepada semua siswa Kelas IV oleh Puskesmas Mlati II.

"Yang dinyatakan positif semuanya sudah isolasi, baik di rumah maupun di isoter, alhamdulillah semuanya kondisinya terpantau baik-baik saja," ujar Ery.

Laporan dari Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman, per 4 Februari 2022 terdapat 159 kasus terkonfirmasi positif di Kabupaten Sleman. Kasus sembuh enam orang dan kasus meninggal nol. Positive rate harian di DIY saat ini 3,27 persen.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Makwan menambahkan, pada 4 Februari 2022 total ada 103 pasien yang menempati. Sebanyak 94 pasien ada di Asrama Haji dan 9 pasien ada di Rusunawa Gemawang.

"Asrama Haji Yogyakarta 94 pasien, selesai isolasi dua, masuk sore 16 klaster Al Azhar. Rusunawa Gemawang 9 pasien, selesai satu, hari ini masuk dua. Klaster Al Azhar yang isolasi di Asrama Haji Yogyakarta total 74 pasien," kata Makwan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Klaster Penyebaran Covid-19 Sekolah di Solo Meluas

Ngotot Sekolah, Siswa Sakit Munculkan Klaster SMAN 5 Bandung

Guru dan Siswa Terpapar Covid-19, SD 23-24 Ujung Gurun, Padang, Ditutup

Klaster Penularan Covid-19 dari PTM Sekolah di Solo Kian Meluas

Klaster Sekolah Sleman, PTM Direncanakan 50 Persen

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark