Sabtu 05 Feb 2022 11:15 WIB

Jenderal Dudung Menepis Anggapan Memusuhi dan Menjauhi Islam

Dudung mengaku, lulusan santri Ponpes Buntet dan mengutip ajaran Rasulullah.

Red: Erik Purnama Putra
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman usai menghadiri peluncuran buku berjudul Dudung Abdurachman Membongkar Operasi Psikologi Gerakan Intoleransi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (29/1/2022).
Foto: Republika/Erik PP
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman usai menghadiri peluncuran buku berjudul Dudung Abdurachman Membongkar Operasi Psikologi Gerakan Intoleransi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (29/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman beserta jajaran mengunjungi Ponpes Anwarut Taufiq di Kelurahan Sisir, Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (3/2/2022). Dudung pun disambut oleh pimpinan Ponpes Anwarut Taufiq, yaitu Habib Achmad Jamal bin Thoha Baagil.

Dudung menjelaskan jika kedatangannya untuk silaturahim, karena memang ingin menemui Habib Achmad Jamal. Dudung juga menepis anggapan beberapa pihak jika ia termasuk orang yang anti ajaran Islam.

Baca Juga

"Allah Maha Besar yang mentakdirkan kami ke sini. Kita juga bersilaturahim, saya sudah lama ingin bersliturahim ke sini. Jadi kalau ada orang mengatakan Pak Dudung itu memusuhi atau menjauhi Islam itu bertolak belakang," kata Dudung dikutip Republika dari video Dispenad di Jakarta, Sabtu (5/2/2022).

Dudung menegaskan jika ia adalah seorang santri. "Saya dulunya lulusan santri di (Ponpes) Buntet (di Cirebon), lulusan santri, apa yang kita lakukan baik hati, pikiran, ucapan, dan tindakan harus seperti Rasulullah," kata mantan Pangdam Jaya yang menurunkan baliho Habib Rizieq Shihab tersebut.

Dudung pun mengutip sejarah tentang dakwah Nabi Muhammad SAW yang penuh kasih. Menurut dia, Nabi Muhammad SAW selalu berbuat baik dan tak pernah membelas ketika disakiti oleh orang lain. "Rasulullah jujur, tidak pernah berbohong, tidak membenci orang, saat syiar agama dilempari, dibenci, tapi Rasulullah sabar. Tapi Rasulullah juga tidak pernah membalas, tapi Rasulullah tidak pernah mencaci maki itu yang harus kita tiru. Saya rasa itu saya Pak Habib," kata Dudung.

Pimpinan Ponpes Anwarut Taufiq Habib Achmad Jamal Bin Thoha Baagil merasa tersanjung dikunjungi Jenderal Dudung. Dia menjelaskan, meski ponpesnya tergolong kecil, namun muridnya berasal dari berbagai daerah di nusantara. Habib Achmad Jamal menjelaskan, jika ajaran di ponpesnya adalah mengajak santri untuk membersihkan hati dan berkata baik, yang selanjutnya menebarkan persatuan.

"Ilmu kami adalah ilmu yang digandeng dengan pensucian hati. Hati itu bersih, kalau hati bersih telinga bersih, matanya bersih maka lisan keluar pun bersih, itu yang diharapkan. Kami menebarkan ilmu ini ke seluruh pelosok alam semesta, dengan perkataan yang baik dan akhlak yang baik, alhamdulillah itulah yang ditanamkam di pondok pesantren ini kami," ucap Habib Achmad Jamal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement