Ahad 06 Feb 2022 11:28 WIB

6 Penyebab Kerusakan Alam Menurut Perspektif Alquran

Alquran menyebutkan kerusakan alam diakibatkan ulah manusia

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi alam. Alquran menyebutkan kerusakan alam diakibatkan ulah manusia
Foto: pixabay
Ilustrasi alam. Alquran menyebutkan kerusakan alam diakibatkan ulah manusia

REPUBLIKA.CO.ID, — Perubahan iklim (climate change) telah mengakibatkan berbagai bencana alam di berbagai belahan bumi. 

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat 98 persen bencana alam yang terjadi di Indonesia  karena bencana hidrometeorologi sebagai dampak perubahan iklim. 

Baca Juga

Namun demikian masih banyak masyarakat yang tidak paham bahwa perubahan iklim adalah sebuah permasalahan kemanusiaan yang sangat serius untuk ditangani.  

Para tokoh agama dunia pun telah menyerukan agar masyarakat dunia peduli dalam isu perubahan iklim. Salah satunya adalah Grand Syekh Al Azhar, Syekh Ahmad At Thayyeb yang menyerukan agar setiap orang melawan tindakan apapun yang merusak lingkungan dan meningkatkan krisis iklim.  

Pakar tafsir Alquran yang juga alumni Universitas Al Azhar Mesir sekaligus Kepala Lajnah Pentashih Mushhaf Alquran, Kementerian Agama, KH Dr Muchlis M Hanafi mengatakan para saintis telah sepakat bahwa terjadinya perubahan iklim disebabkan aktivitas manusia sehingga mengubah komposisi  dari atmosfer global dan variabilitas iklim.

Keadaan itu membuat cuaca tidak menentu atau terjadinya cuaca ekstrim yang mengakibatkan berbagai bencana alam. 

Kiai Muchlis mengatakan Alquran dalam surat Ar Rum ayat 41 telah menyebutkan bahwa semua kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan manusia. 

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”  

Lafaz dzoharol fasad pada ayat itu menurut kiai Muchlis berarti suul hal atau situasi yang buruk. Sehingga berbagai kemanfaatan di darat maupun di laut tidak bisa lagi dirasakan manusia.  

Menukil keterangan Syekh Thahir Ibnu Asyur seorang mufasir dari Tunisia, Kiai Muchlis mengatakan yang dimaksud kerusakan di daratan adalah terjadinya berbagai bencana seperti paceklik ditandai kekurangan pangan, kematian dan kepunahan hewan. 

Selain itu kekeringan dan wabah penyakit. Sedang kerudakan di lautan adalah hilangnya manfaat akibat ikan dan habitat laut berkurang karena tercemari. Akibatnya bumi menjadi tidak seimbang dan tidak nyaman bagi manusia.  

"Berbagai bencana kemanusiaan yang diakibatkan perubahan iklim itu terjadi karena ulah manusia yang menyimpang, dengan melakukan kemaksiatan, kerusakan akhlak, serakah dan lain sebagainya. Sehingga bumi kita kehilangan keseimbangannya, dan bumi kita tidak nyaman lagi untuk dihuni," kata kiai Muchlis dalam kajian rutin Masjid Istiqlal dengan tema Wawasan Alquran Tentang Perubahan Iklim beberapa waktu lalu.    

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement