Senin 07 Feb 2022 16:35 WIB

Erick Thohir akan Beri Beasiswa Agar Mahasiswa Melek Teknologi

Ini dalam rangka mendorong pengembangan keterampilam digital di masyarakat.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri BUMN Erick Thohir. Menteri BUMN Erick Thohir akan memberikan beasiswa pendidikan untuk 7.700 pelajar/mahasiswa dan sertifikasi kompetensi bagi 2022 guru dalam rangka mendorong pengembangan keterampilam digital di masyarakat.
Foto: Tangkapan Layar
Menteri BUMN Erick Thohir. Menteri BUMN Erick Thohir akan memberikan beasiswa pendidikan untuk 7.700 pelajar/mahasiswa dan sertifikasi kompetensi bagi 2022 guru dalam rangka mendorong pengembangan keterampilam digital di masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir akan memberikan beasiswa pendidikan untuk 7.700 pelajar/mahasiswa dan sertifikasi kompetensi bagi 2022 guru dalam rangka mendorong pengembangan keterampilam digital di masyarakat.

"Kita sekarang mendorong program pendidikan. Kita coba memberikan beasiswa untuk 7.700 pelajar/mahasiswa yang harus nanti ke depannya melek teknologi," ujar Erick saat menyampaikan sambutannya secara daring dalam Konvensi Nasional Media Massa Hari Pers Nasional 2022 di Jakarta, Senin (7/2/2022).

Baca Juga

Erick menambahkan, Kementerian BUMN juga berencana untuk memberikan sertifikasi kompetensi untuk 2022 guru dalam rangka pengembangan kompetensi digital. "Guru-guru kita coba dampingi juga," kata Erick.

Selain itu, Erick bersama BUMN juga akan memberikan pelatihan dan pembinaan kepada para pelaku UMKM agar UMKM dapat Go Digital. "Dan tentu yang paling penting juga adalah pendampingan kepada UMKM, apalagi kita sekarang memiliki kapal induk besar seperti BRI, Pegadaian dan PNM yang sudah menjadi satu menjadi Holding BUMN Ultra Mikro sehingga pendampingan UMKM supaya melek digital ini menjadi bagian," kata Erick.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menekankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN difokuskan pada sektor pendidikan, UMKM, dan lingkungan hidup. TJSL dalam sektor pendidikan meliputi pemerataan pendidikan berkualitas agar anak-anak Indonesia mendapat kemudahan dan akses ilmu pengetahuan serta teknologi. Sedangkan pemberdayaan UMKM dan ultramikro untuk naik kelas, dan TJSL dalam lingkungan hidup yang difokuskan untuk pelestarian alam dan penghijauan.

Ia mengatakan, pelaksanaan TJSL juga harus mempertimbangkan tujuan pembangunan berkelanjutan dalam pemberdayaan masyarakat. Erick mencontohkan PLN dalam pengembangan PLTU yang menghasilkan limbah sisa pembakaran batu bara yang bisa dimanfaatkan masyarakat membuat batako dan membangun rumah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement