Senin 07 Feb 2022 19:48 WIB

24 Korban Luka Bus di Imogiri Bantul Masih Dirawat

Korban luka kecelakaan bus di Imogiri dirawat di tiga rumah sakit.

Red: Indira Rezkisari
Petugas kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan bus di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (7/2/2022). Olah TKP tersebut dilakukan untuk mengetahui penyebab kecelakaan bus pariwisata yang mengakibatkan 13 orang meninggal duia pada Ahad(6/2).
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Petugas kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan bus di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (7/2/2022). Olah TKP tersebut dilakukan untuk mengetahui penyebab kecelakaan bus pariwisata yang mengakibatkan 13 orang meninggal duia pada Ahad(6/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Sebanyak 24 korban luka akibat kecelakaan tunggal bus pariwisata di ruas jalan Imogiri-Dlingo, Imogiri, Yogyakarta pada Ahad (6/2/2022) siang, saat ini masih dirawat di sejumlah rumah sakit. Total ada 34 orang yang mengalami luka akibat kecelakaan.

"Jumlah korban meninggal ada 13 orang nama-namanya juga sudah teridentifikasi. Kemudian jumlah korban luka ini masih dirawat di tiga rumah sakit termasuk rumah sakit rujukan ada 24 orang," kata Kepala Polres Bantul AKBP Ihsan saat konferensi pers terkait perkembangan penanganan kecelakaan bus pariwisata di Bantul, Senin (7/2/2022).

Baca Juga

Kapolres mengatakan, dari 24 korban luka yang masih dirawat itu, empat orang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul, 11 orang di RS PKU Muhammadiyah Bantul, dan enam orang di RS Nur Hidayah Bantul. "Kemudian di beberapa rumah sakit yang menjadi rujukan, karena memang fatalitasnya ataupun dampak dari luka tersebut harus dirujuk ke rumah sakit yang ada di daerah Kota Yogyakarta," katanya.

Kapolres mengatakan, total ada 34 orang yang mengalami luka akibat bus pariwisata yang ditumpangi itu menabrak tebing di wilayah Bukit Bego. Sebagian korban luka pada Ahad malam sudah kembali ke rumah Sukoharjo, Jawa Tengah, karena luka ringan.

"Kami antar juga ada beberapa orang, jadi kami siapkan kendaraan bekerjasama dengan pemerintah daerah, beberapa korban yang memang cuma luka ringan kemudian bisa menjalani rawat jalan dan langsung pulang kami antar ke wilayah Sukoharjo," katanya. Dengan demikian, kata dia, saat ini masih ada korban luka yang dirawat, dan pihak rumah sakit akan maksimal sesuai dengan perintah Bupati Bantul untuk memberikan pelayanan dengan didukung penuh oleh Jasa Raharja.

Kapolres juga mengatakan, untuk 13 korban meninggal dunia hingga kemarin sekitar pukul 22.00 WIB telah teridentifikasi seluruhnya. Sebelumnya empat orang belum teridentifikasi karena saat penanganan di rumah sakit tidak membawa identitas.

"Setelah kami identifikasi selanjutnya kami kawal menuju Sukoharjo menggunakan 13 ambulans. Dan informasi dari Sukoharjo sudah dimakamkan, termasuk juga santunan yang diberikan oleh pihak Jasa Raharja," katanya.

Kecelakaan itu berawal saat bus pariwisata dengan 47 penumpang asal Sukoharjo, Jawa Tengah tersebut melaju dari arah timur ke barat atau dari Hutan Pinus Mangunan ke Imogiri melewati ruas Jalan Imogiri-Dlingo yang merupakan jalur wisata kemarin sekitar pukul 13.30 WIB. Saat di turunan Bukit Bego, bus melaju tidak terkendali dan menghindar ke kanan karena ada mobil yang melaju pelan searah di depannya. Bus yang oleng tidak terkendali menghantam tebing di utara jalan hingga ringsek pada bagian depan dan samping.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement