Selasa 08 Feb 2022 21:49 WIB

Lima Sekolah di Kota Madiun Terpapar Covid-19 Saat PTM

Tim pemantau dari Jatim akan mengevaluasi PTM di Madium.

Red: Ilham Tirta
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Dinas Pendidikan Kota Madiun, Jawa Timur, mencatat terdapat lima sekolah yang sejumlah siswa, guru, maupun pegawai lainnya, terpapar Covid-19. Semuanya terpapar saat menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

"Semua warga lingkungan sekolah kami minta lebih hati-hati dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Lismawati di Madiun, Selasa (8/2/2022).

Baca Juga

Sesuai data, sejumlah satuan sekolah yang terpapar tersebut adalah SMA Negeri 1 Kota Madiun, SD Muhammadiyah Madiun, SMP Negeri 2 Kota Madiun, SMP Negeri 12 Kota Madiun, dan SMPK Santo Bernardus Kota Madiun. Menurut dia, terhadap sekolah-sekolah tersebut telah dilakukan penghentian sementara PTM terbatas dan diganti dengan pembelajaran jarak jauh atau daring selama dua pekan sejak kasus konfirmasi di masing-masing sekolah ditemukan.

Terbaru, temuan klaster sekolah terjadi di SMPK Santo Bernardus Kota Madiun. Bermula dari dua siswa setempat terkonfirmasi Covid-19 pada Jumat (4/2/2022). Keduanya merupakan kakak-beradik kelas IX dan VII. Mereka diduga tertular dari orang tua yang lebih dulu terpapar Covid-19 dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Santa Clara Madiun.

"Kami dan Dinkes kemudian melakukan tracing dan testing kontak erat," kata Lismawati.

Hasil pelacakan, dari 61 orang yang memiliki riwayat kontak erat, ditemukan 10 di antaranya positif berdasarkan tes cepat antigen. Adapun yang positif itu guru, pengasuh, dan suster. Mereka selanjutnya dilakukan tes usap.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Provinsi Jawa Timur, Wilayah Madiun Supardi mengaku prihatin dengan temuan klaster sekolah. Tidak hanya terjadi di Kota Madiun, namun juga terjadi di daerah lain, seperti Kabupaten Madiun dan Ngawi.

"Kondisi ini patut menjadi parhatian. Tim pengawas sekolah akan kami terjunkan untuk memantau penerapan prokes. Kami meminta harus selalu disiplin prokes," katanya.

Pihaknya juga akan mengevaluasi pelaksanaan PTM terbatas yang saat ini sedang berjalan. Laporan tim pengawas sekolah nantinya menjadi acuan pertimbangan untuk mengambil kebijakan.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pemprov Jatim untuk keputusan selanjutnya. Hingga Selasa, kasus Covid-19 Kota Madiun telah mencapai 7.422 orang. Dari jumlah itu, 6.803 orang di antaranya telah sembuh dan dan 512 orang meninggal dunia. Sedangkan, jumlah konfirmasi baru pada hari Selasa tercatat 45 orang.

Baca juga : PTM 50 Persen Dikhawatirkan Kurang Efektif Cegah Covid-19 di Sekolah

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَقَالُوْا لِاِخْوَانِهِمْ اِذَا ضَرَبُوْا فِى الْاَرْضِ اَوْ كَانُوْا غُزًّى لَّوْ كَانُوْا عِنْدَنَا مَا مَاتُوْا وَمَا قُتِلُوْاۚ لِيَجْعَلَ اللّٰهُ ذٰلِكَ حَسْرَةً فِيْ قُلُوْبِهِمْ ۗ وَاللّٰهُ يُحْيٖ وَيُمِيْتُ ۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu seperti orang-orang kafir yang mengatakan kepada saudara-saudaranya apabila mereka mengadakan perjalanan di bumi atau berperang, “Sekiranya mereka tetap bersama kita, tentulah mereka tidak mati dan tidak terbunuh.” (Dengan perkataan) yang demikian itu, karena Allah hendak menimbulkan rasa penyesalan di hati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan, dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

(QS. Ali 'Imran ayat 156)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement