Rabu 09 Feb 2022 20:49 WIB

Indonesia Dorong 4 Isu Pendidikan di G20

Salah satu isu yang didorong, yakni terkait dunia kerja pasca-Covid-19.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Anak Sekolah
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Anak Sekolah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menyebutkan Indonesia memiliki empat isu prioritas yang akan didorong pada G20. Salah satu isu yang didorong, yakni terkait dunia kerja pasca-Covid-19.

"Empat tujuan prioritas dari Education Working Group, yaitu pendidikan universal yang berkualitas, teknologi digital dalam pendidikan, solidaritas dan kemitraan, serta dunia kerja pasca-Covid-19," ujar Nadiem pada kegiatan "Kick Off G20 On Education and Culture" yang disiarkan secara daring, Rabu (9/2).

Baca Juga

Pada kesempatan itu, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Iwan Syahril, merinci lebih lanjut tentang empat agenda utama di atas. Soal pendidikan berkualitas untuk semua, isu itu berangkat dari tantangan untuk mendorong akses dan pemerataan pendidikan di semua tingkatan, khususnya pada kelompok-kelompok, yang rentan dalam upaya pemulihan pasca-Covid-19.

"Isu ini juga bentuk komitmen Indonesia untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi semua, sesuai dengan sustainable development goal yang keempat," jelas Iwan.

Selanjutnya, terkait teknologi digital dalam pendidikan. Iwan menerangkan, pada bagian itu Indonesia ingin menajamkan diskusi dan solusi bagaimana teknologi digital bisa menjadi jawaban atas permasalahan akses  kualitas dan keadilan sosial di bidang pendidikan.

Yang ketiga, soal solidaritas dan kemitraan. Menurut Iwan, isu itu berkaitan dengan kearifan budaya bangsa Indonesia, yaitu gotong royong. Indonesia ingin menawarkan kearifan budaya bangsanya sebagai solusi dalam membayangkan kembali masa depan.

"Karena kita percaya hanya dengan saling mendukung dan bekerja sama kita bisa maju dan menyelesaikan persoalan-persoalan pendidikan global," kata dia

Agenda keempat, yakni soal masa depan dunia kerja pasca-pandemi Covid-19. Iwan menjelaskan, pihaknya berpandangan, kebutuhan dunia, terutama dunia kerja pasca-Covid-19, mengalami perubahan. Maka itu dunia harus melakukan reimajinasi bagaimana pendidikan dapat menjawab tantangan dunia di masa datang.

"Dalam presidensi ini Indonesia akan menunjukkan budaya gotong royong akan menjadi inspirasi bagi dunia, untuk bersama pulih dari pandemi dan melangkah ke depan menata dunia yang lebih baik," kata Iwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement