Kamis 10 Feb 2022 12:30 WIB

Sulsel Terapkan PTM Terbatas dan PJJ untuk Antisipasi Penularan Omicron

Sejauh ini belum ada klaster sekolah di Sulawesi Selatan.

Red: Didi Purwadi
(ILUSTRASI) Siswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Madrasah Ibtidaiyah Negeri.
Foto: Antara/Makna Zaezar
(ILUSTRASI) Siswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Madrasah Ibtidaiyah Negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam mengantisipasi penularan Covid-19, khususnya varian omicron. Pemberlakuan PTM terbatas dan PJJ di Sulsel ini akan berlaku mulai dari 1 Februari hingga 14 Februari 2022.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Imran Jausi di Makassar, Rabu mengatakan bahwa hal tersebut sesuai dengan instruksi Plt Gubernur Sulsel melalui surat edaran yang dikeluarkan pada 1 Februari dan akan berlaku hingga 14 Februari 2022.

''Sudah banyak sekolah di bawah Pemprov Sulsel (SMA) yang sudah PTM terbatas 50 persen. Itu mulai awal Februari, sudah ada suratnya pak gubernur," kata Imran, seperti dikutip dari Antara, kemarin.

• Pengumuman Lomba Menulis Retizen: Covid Naik Lagi, Bagaimana Nasib PTM? 

Surat Edaran Plt Gubernur Sulsel tersebut sekaligus menentukan Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 dan level 2 untuk 24 kabupaten/kota yang didasarkan pada capaian cakupan vaksinasi.

"Intinya pada PPKM level 1 dan 2 itu kan kalau mau PTM terbatas 50 persen sambil membuka pembelajaran jarak jauh. Pak Gubernur keluarkan edaran itu dan sama substansinya dengan kementerian, itu berlaku bukan hanya SMA, tapi untuk SD dan SMP," urai Imran.

Sergio Aguero ke Negeri Muslim untuk Tenangkan Diri

Meski demikian, Dinas Pendidikan Sulsel membuka ruang koordinasi dengan pemerintah daerah hingga sekolah terkait pembelajaran tatap muka, khususnya pada daerah yang berada di wilayah terpencil dan pinggiran.

"Untuk PTM penuh 100 persen, kami juga kembalikan ke sekolah masing-masing jika tidak ada kasus. Tetapi, harus intensif konsultasi dengan Satgas Covid-19 di daerahnya. Kami bersyukur, karena sejauh ini belum ada klaster sekolah," ucapnya.

Allah tak Ingin Senegal Menunggu Terlalu Lama Lagi

Terkait dengan capaian vaksinasi di jenjang Sekolah Menengah Atas, Disdik mencatat dosis 1 telah mencapai 90 persen dan dosis 2 di atas 70 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement