Kamis 10 Feb 2022 17:33 WIB

Insiden Anti-Semit di Inggris Dilaporkan Meningkat, Ini Penyebabnya

Insiden Anti-Semit di Inggris mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu

Rep: Rizky Jaramaya / Red: Nashih Nashrullah
Bendera Inggris. Insiden Anti-Semit di Inggris mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu
Bendera Inggris. Insiden Anti-Semit di Inggris mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Insiden anti-semit di Inggris mencapai rekor tertinggi pada tahun lalu. Peningkatan tersebut didorong oleh reaksi terhadap meningkatnya kekerasan di Israel dan Gaza.

Laporan tahunan oleh Community Security Trust (CST) pada Kamis (10/2) mencatat ada 2.255 insiden anti-semit yang dilaporkan pada 2021. Jumlah tersebut naik 34 persen dari tahun sebelumnya. CST merupakan organisasi yang memberikan keamanan dan perlindungan bagi sekitar 280 ribu orang Yahudi Inggris.

Baca Juga

"Tingkat rekor rasisme anti-Yahudi yang dilaporkan oleh komunitas Yahudi kepada CST dan polisi, menunjukkan betapa sulitnya tahun lalu bagi orang-orang Yahudi di seluruh Inggris," kata Kepala Eksekutif CST, Mark Gardner.

CST menyatakan, jumlah insiden melonjak ketika ada peningkatan konflik antara Israel dan kelompok militan Palestina. Pada Mei tahun lalu, sebanyak 661 insiden anti-semit telah dilaporkan.

Insiden anti-semit pada Mei jumlahnya paling tinggi ketimbang Juni yaitu sebanyak 210. Sepertiga dari total insiden melibatkan bahasa atau gambar yang terkait dengan masalah di Timur Tengah, atau termasuk motivasi anti-Zionis.

CST juga mengatakan ada 176 serangan kekerasan yang dilaporkan pada 2021. Jumlah tersebut meningkat 76 persen dari tahun sebelumnya.

Laporan CST juga merinci hukuman sejumlah orang untuk kejahatan terkait anti-Yahudi. Satu orang telah dipenjara karena mendirikan kelompok neo-Nazi, yang mendorong "pemberantasan orang-orang Yahudi". Kemudian, satu orang lainnya mengunggah video anti-semit di media sosial.

"Statistik ini mengejutkan dan mengingatkan bahwa rasisme anti-semitisme belum diberantas," kata Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel.      

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement