Kamis 10 Feb 2022 17:34 WIB

Kasus Covid-19 Kulon Progo Naik Signifikan Dipicu Klaster Keluarga

Kulon Progo mencatat 72 kasus Covid-19 dalam tiga hari terakhir

Red: Nur Aini
Petugas menyemprot cairan antiseptik ke tempat rapid test Covid-19 di Bandara Internasional Yogyakarta, Kulonprogo, Yogyakarta, Selasa (6/10). Penyemprotan antiseptik ini dilakukan setiap sehari. Hal ini untuk menjaga keamanan tempat pelaksanaan tes cepat atau rapid test Covid-19 calon penumpang di bandara.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petugas menyemprot cairan antiseptik ke tempat rapid test Covid-19 di Bandara Internasional Yogyakarta, Kulonprogo, Yogyakarta, Selasa (6/10). Penyemprotan antiseptik ini dilakukan setiap sehari. Hal ini untuk menjaga keamanan tempat pelaksanaan tes cepat atau rapid test Covid-19 calon penumpang di bandara.

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Kasus harian kasus Covid-19 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam tiga hari terakhir mengalami lonjakan signifikan, yakni 72 kasus, akibat munculnya klaster keluarga.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Kamis (10/2/2022), mengatakan penambahan kasus harian Covid-19 selama tiga hari berturut-turut, yakni Selasa (8/2/2022) 17 kasus, Rabu (9/2/2022) 60 kasus, dan hari ini 49 kasus.

Baca Juga

"Total penambahan Covid-19 selama tiga hari sebanyak 72 kasus sehingga total kasus Covid-19 pada Januari sampai hari ini sebanyak 246 kasus," kata dia.

Ia mengatakan dari total kasus tersebut, mayoritas kontak erat 52 persen diikuti kasus suspek atau orang bergejala 28,5 persen, dan pelaku perjalanan 7,5 persen, serta sisanya dampak dari penapisan. Penambahan kasus tersebut juga seiring penambahan kasus Covid-19 di kabupaten/kota di DIY yang artinya penambahan kasus Covid-19 tidak hanya terjadi di Kulon Progo, tetapi juga DIY dan nasional.

Untuk mengantisipasi lonjakan kasus maka sudah dilaksanakan koordinasi di satgas kabupaten dan satgas kecamatan, serta dikeluarkan surat dari Sekretaris Daerah Kulon Progo Nomor 140/0140 per 5 Februari 2022 tentang Optimalisasi Posko Penanganan Covid-19 di tingkat desa.

"Hal ini untuk mengantisipasi apabila ada warga yang rumahnya digunakan untuk isolasi, desa mengoptimalkan 143 shelter tingkat desa yang mampu menampung 630 tempat tidur," katanya.

Baca: Tingkat Keterisian Tempat Tidur RS Covid-19 di Kota Bandung Meroket

Baca: Bandarlampung Aktifkan Kembali Posko Penyekatan Masuk Kota

Baca: 7 Kasus Pemerkosaan Terungkap di Tangerang, Korbannya Bocah Perempuan dan Laki-Laki

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement