Jumat 11 Feb 2022 02:55 WIB

Selain Omicron, Varian Delta Masih Menyebar di Sulsel

Omicron telah menyebar 90-96 persen utamanya di Pulau Jawa.

Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ahli Epidemiologi Universitas Hasanuddin Makassar Prof Ridwan Amiruddin mengatakan selain virus corona varian Omicron, varian Delta juga masih menyebar di luar pulau Jawa. Khususnya di Sulawesi Selatan.

Ia menjelaskan bahwa secara nasional, varian omicron telah menyebar 90-96 persen utamanya di Pulau Jawa. Sementara wilayah di luar Jawa masih terjadi campuran antara Omicron dan Delta.

Baca Juga

"Dengan kombinasi varian itu, Delta tingkat keparahan kematiannya cukup besar dibanding varian Omicron. Tapi Omicron memiliki tingkat penularan enam kali lebih cepat di banding delta," ujarnya di Makassar, Kamis (10/2/2022).

Prof.Ridwan menjelaskan meski tingkat penyebaran Omicron lebih cepat, namun tidak lebih buruk dari pada Delta. Sebab sebagian besar, Omicron bergejala 40-50 persen.

"Dia masuk gejala ringan dan sedang sehingga bagi mereka yang terindikasi ada COVID-19 varian Omicron itu dengan isolasi yang baik itu bisa sembuh secepatnya," ujar dia.

Inkubasi Omicron ini cenderung lebih pendek dari sebelumnya, berkisar 5-6 hari. Artinya, lima hari sebelumnya sudah terjadi paparan dan sudah berpotensi jadi sumber penularan. Maka dari itu, pemerintah memperketat isolasi pasca penerbangan, yakni tujuh hari.

Menurut Prof.Ridwan, terbukanya bandara dipastikan berpotensi masuknya kasus baru yang sangat besar, karena itu pengetatan di pintu masuk sangat penting."Di sinilah peran teman-teman di lapangan, satgas kemudian bagian imigrasi untuk meningkatkan deteksi dini agar mampu mendeteksi siapa-siapa yang berpotensi atau terdeteksi menjadi sumber penularan," urainya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement