Kamis 10 Feb 2022 23:43 WIB

Pemkot Malang Kembali Terapkan PJJ Akibat Lonjakan Covid-19

Pemkot Malang terapkan PJJ bagi jenjang PAUD, SD dan SMP

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wali Kota Malang Sutiaji di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis mengatakan bahwa rencana untuk kembali menerapkan pembelajaran secara daring tersebut mulai dilakukan pada 14 Februari 2022 akibat adanya lonjakan kasus konfirmasi positif COVID-19.
Foto: istimewa
Wali Kota Malang Sutiaji di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis mengatakan bahwa rencana untuk kembali menerapkan pembelajaran secara daring tersebut mulai dilakukan pada 14 Februari 2022 akibat adanya lonjakan kasus konfirmasi positif COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota Malang akan kembali memberlakukan pembelajaran secara daring dalam upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona di wilayah tersebut. Wali Kota Malang Sutiaji di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis mengatakan bahwa rencana untuk kembali menerapkan pembelajaran secara daring tersebut mulai dilakukan pada 14 Februari 2022 akibat adanya lonjakan kasus konfirmasi positif COVID-19.

"Senin (14/2) akan saya minta daring semua, saya belum telepon ke Kemenag, karena saya mohon untuk tsanawiyah juga begitu (secara daring)," kata Sutiaji.

Sutiaji menjelaskan keputusan untuk pelaksanaan pembelajaran secara daring tersebut akan dilakukan pada jenjang pendidikan tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Keputusan tersebut, lanjutnya, dalam upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona di wilayah Kota Malang, khususnya pada lingkungan pendidikan. 

Sejumlah sekolah di Kota Malang dilaporkan adanya kasus penyebaran virus corona."Pertimbangannya, kita ingin memutus mata rantai dulu, kita cooling down dulu," kata Sutiaji.

Ia menambahkan berdasarkan informasi yang diterima dari epidemiolog, puncak penyebaran COVID-19 diperkirakan terjadi pada Februari 2022. Sehingga, Pemerintah Kota Malang tidak ingin mengambil risiko dan memutuskan untuk menerapkan pembelajaran secara daring.

"Prediksi epidemiolog, puncak-puncaknya pada Februari, nanti diharapkan Maret sudah bisa kembali," ujarnya. 

Namun, lanjutnya, Pemerintah Kota Malang belum memutuskan berapa lama pelaksanaan pembelajaran secara daring bagi satuan pendidikan tersebut. Hal itu dikarenakan penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 saat ini masih fluktuatif.

"Belum tahu (berapa lama). Saat ini fluktuasinya tinggi, contoh kemarin sampai 400 kasus (penambahan)," ujarnya.

Di wilayah Kota Malang kasus COVID-19 terus mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir. Tercatat, hingga 9 Februari 2022, jumlah kasus aktif COVID-19 di wilayah Kota Malang mencapai 1.328 kasus.

Berdasar data Pemerintah Provinsi Jawa Timur, di wilayah Kota Malang ada 17.848 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total kasus konfirmasi tersebut sebanyak 15.385 orang dilaporkan telah sembuh, 1.135 orang dinyatakan meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement