Jumat 11 Feb 2022 11:18 WIB

Revitalisasi Bandara Halim Dimulai

Penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma akan dipindah ke lima bandara.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Petugas berjalan di depan pintu keberangkatan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta (ilustrasi). Bandara Halim Perdanakusuma ditutup sementara sejak 26 Januari 2022 untuk direvitalisasi.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Petugas berjalan di depan pintu keberangkatan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta (ilustrasi). Bandara Halim Perdanakusuma ditutup sementara sejak 26 Januari 2022 untuk direvitalisasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bandara Halim Perdanakusuma ditutup sementara sejak 26 Januari 2022 untuk direvitalisasi. Setelah pemindahan penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Executive General Manager Bandara Halim Perdanakusuma Marsma TNI Nandang Sukarna mengatakan saat ini proses revitalisasi sudah dimulai. 

“Revitalisasi sudah dimulai mencakup antara lain sisi udara yakni runway dan taxiway,” kata Nandang dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (11/2/2022). 

Baca Juga

Kementerian Perhubungan sebelumnya menyampaikan pekerjaan yang dilakukan sejalan dengan revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma adalah penyehatan runway dan taxiway. Begitu juga dengan peningkatan kapasitas apron pesawat Naratetama dan Naratama, renovasi gedung Naratetama dan Naratama, renovasi bangungan operasi, perbaikan sistem drainase di dalam bandara, serta penataan fasilitas lainnya.

PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) memastikan kapasitas bandara cukup untuk menampung pengalihan penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin memastikan khususnya kapasitas di Bandara Soekarno-Hatta sangat bisa mengakomodir pemindahan penerbangan tersebut.

"Kapasitas bandara utamanya di Bandara Soekarno-Hatta sangat cukup. Yang parkir sudah banyak yang terbang lagi," kata Awaluddin kepada Republika.co.id

Penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma akan dipindah ke lima bandara. Kelima bandara tersebut yakni Soekarno-Hatta Tangerang, Husein Sastranegara Bandung, Bandara Internasional Jawa Barat BIJB Kertajati, Pondok Cabe Jakarta, dan Budiarto Tangerang.

Sebanyak 21 operator penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma akan dialihkan. Penerbangan tersebut terdiri dari dua maskapai niaga berjadwal, 17 maskapai niaga tidak berjadwal, dan dua maskapai kargo dengan total jumlah armada 67 unit pesawat. 

Selain itu juga ada pesawat militer yang operasionalnya di Bandara Halim Perdanakusuma dialihkan. Awaluddin menuturkan pesawat militer yang akan dialihkan operasionalnya sebanyak 12 unit pesawat militer. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement