Ahad 13 Feb 2022 02:41 WIB

Tanjungpinang Siapkan Tempat Isoter Antisipasi Ledakan Kasus Covid-19

Kasus aktif Covid-19 di Tanjungpinang terus melonjak

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Petugas merapikan fasilitas isolasi pasien Covid-19. Ilustrasi.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas merapikan fasilitas isolasi pasien Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG - Pemerintah Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau menyiapkan tempat isolasi terpadu (isoter) sebagai alternatif untuk mengantisipasi ledakan kasus Covid-19. Tempat isolasi terpadu yang disiapkan di antaranya Mess Pemda berkapasitas 8 tempat tidur, Quran Centre berkapasitas 50 tempat tidur, Poltekes berkapasitas 80 tempat tidur, RSUD Kota Tanjungpinang Ruang Flamboyan berkapasitas 25 tempat tidur, dan Rumah Singgah RSUD Raja Ahmad Thabib (RAT) berkapasitas 25 tempat tidur.

"Selain itu, pemkot berencana menyiapkan Hotel Bintan Plaza sebagai tempat isolasi terpadu," kata Wali Kota Tanjungpinang Rahma, Jumat (12/2/2022).

Baca Juga

"Pertimbangannya kalau kita pakai hotel dalam kota, pasien Covid-19 tidak jauh dari keluarganya. Jadi kalau butuh sesuatu, tidak perlu jauh-jauh, kasihan," imbuhnya.

Rahma menyampaikan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, maka pembelajaran tatap muka (PTM) siswa SD dan SMP mulai Jumat (11/2/2022) ditutup dan dilanjutkan dengan belajar dari rumah atau daring. Menurutnya, keputusan itu diambil karena kasus Covid-19 terus bertambah dan ditemukan pelajar yang terpapar virus tersebut.

"Dari hasil rapat bersama stakeholder, pembelajaran tatap muka kita tutup sementara sampai akhir Februari 2022setelah itu akan dievaluasi lagi," ujar Rahma.

Ia menerangkan kasus aktif Covid-19 di Tanjungpinang terus melonjak. Pada Jumat ada penambahan sebanyak 21 kasus sehingga menjadi 132 kasus. Kasus aktif tersebut kebanyakan berasal dari perjalanan luar daerah. Karena itu, ia berpesan kepada warga agar menghindari berpergian keluar kota. "Dengan kondisi saat ini, mari tingkatkan disiplin protokol kesehatan demi mencegah penyebaran Covid-19," ujar Rahma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement