Jumat 18 Feb 2022 14:21 WIB

Pertama Kali Kasus Harian Covid-19 di Korea Selatan Tembus 100 Ribu

Kasus harian Covid-19 di Korsel meroket tapi angka kematian tetap relatif rendah

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Kasus harian Covid-19 di Korsel meroket tapi angka kematian tetap relatif rendah. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/JEON HEON-KYUN
Kasus harian Covid-19 di Korsel meroket tapi angka kematian tetap relatif rendah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Kasus harian Covid-19 di Korea Selatan (Korsel) untuk pertama kalinya mencapai lebih dari 100 ribu orang di tengah penularan varian Omicron. Demikian kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel (KDCA).

Namun, angka kematian tetap relatif rendah di negara itu, yang sebagian besar penduduknya sudah menjalani vaksinasi antivirus corona. KDCA mengatakan ada 109.831 kasus baru Covid-19 yang dilaporkan pada Kamis (17/2/2022). Dengan kasus baru tersebut, jumlah total kasus di Korsel hingga kini tercatat 1.755.809 orang. Ada penambahan 45 orang yang meninggal sehingga jumlah keseluruhan kematian akibat Covid-19 di negara itu menjadi 7.283 jiwa.

Baca Juga

Pihak berwenang pada Jumat (18/2/2022) mengumumkan pembatasan jam operasi tempat usaha akan sedikit dilonggarkan dari pukul 21.00 menjadi 22.00. Beberapa aturan masih dipertahankan, termasuk pembatasan jumlah orang yang boleh menghadiri pertemuan pribadi, kewajiban mengenakan masker di tempat umum, serta keharusan memiliki sertifikat vaksin untuk memasuki banyak tempat usaha. Aturan-aturan itu akan berlaku hingga setidaknya 13 Maret, kata para pejabat.

Sebelumnya itu, yakni 9 Maret, Korea Selatan akan menggelar pemilihan presiden. Namun saat jumlah kasus melonjak, Korsel telah menurunkan strategi penelusuran dan karantina. Strategi itu sebelumnya membantu Korea Selatan siaga lebih dini menghadapi kemunculan gelombang kasus Covid-19.

Sekarang, orang-orang yang terinfeksi virus corona tapi tidak terlalu banyak menunjukkan gejala atau tidak ada gejala sama sekali dirawat di rumah sakit, bukan di fasilitas kesehatan. Hanya warga yang masuk dalam kelompok-kelompok prioritas yang bisa mendapatkan fasilitas tes PCR gratis. Yang lainnya harus terlebih dahulu melakukan tes cepat antigen untuk mendapatkan diagnosis awal.

Sejumlah pakar memperkirakan bahwa jumlah kasus harian sebenarnya bisa mencapai dua kali lipat atau tiga kali lipat. Akan tetapi, pihak berwenang mengatakan sejauh ini kasus-kasus yang muncul masih bisa ditangani dan angka kematian relatif rendah. Sedikitnya 59 persen dari 52 juta penduduk Korea Selatan telah menerima vaksin dosis booster (penguat). Secara keseluruhan, lebih dari 44 juta orang atau 86,2 persen penduduk sudah divaksin lengkap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement