Jumat 18 Feb 2022 19:53 WIB

Ini Solusi Sementara dari Risma Atasi Banjir di Bojong KUlur

Risma sebut tanggul dari hasil pengerukan bisa menjadi solusi sementara cegah banjir.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Menteri Sosial Tri Rismaharini (keempat kanan) membagikan bantuan kepada warga korban banjir di Perumahan Villa Nusa Indah 2, Bojong Kulur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/2/2022). Dalam kunjungannya, Mensos membagikan bantuan logistik berupa alat kebersihan, makanan siap saji, pakaian anak, pakaian dewasa serta tenda serbaguna kepada korban banjir di Bojong Kulur.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Menteri Sosial Tri Rismaharini (keempat kanan) membagikan bantuan kepada warga korban banjir di Perumahan Villa Nusa Indah 2, Bojong Kulur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/2/2022). Dalam kunjungannya, Mensos membagikan bantuan logistik berupa alat kebersihan, makanan siap saji, pakaian anak, pakaian dewasa serta tenda serbaguna kepada korban banjir di Bojong Kulur.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini, mengunjungi warga terdampak banjir di Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor pada Jumat (18/2/2022).

Dalam kunjungannya ia mencatat beberapa hal yang menjadi bahan evaluasi untuk disampaikan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).

Baca Juga

Ia meminta Kementerian PUPR dan BBWS memprioritaskan keselamatan masyarakat setempat. Apalagi banjir terjadi hampir setiap tahun saat musim hujan tiba.

“Kami melihat memang kapasitas sungai tidak cukup, jadi memang harus dilakukan maintenance untuk pencegahan banjir. Sudah saya sampaikan kepada Kepala Balai (BBWS) untuk penanganan sementara karena curah hujan masih tinggi, termasuk ke Kementerian PUPR untuk membuat tanggul dari hasil pengerukan untuk mencegah banjir,” kata Risma.

Risma menjelaskan, tanggul sementara itu bisa terbuat dari sandbag berisi hasil kerukan sungai. Tanggul tersebut dibuat bersamaan dengan pengerukan sungai.

Menurut Risma, tanggul sementara itu bisa bermanfaat untuk menahan air yang dapat meluap sewaktu-waktu. Bahkan melimpas ke rumah warga, terutama di perumahan Villa Nusa Indah yang kerap menjadi langganan banjir jika curah hujan tinggi.

“Kami pun meminta Ibu Bupati Bogor untuk membangun, menyiapkan kampung tangguh bencana sebagai upaya mengantisipasi dan menangani bencana ini,” imbuhnya.

Di kesempatan yang sama, Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin menyambut baik saran dari Mensos. Sehingga ia pun akan mengarahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor, dan warga sekitar untuk bekerja sama.

Dia menilai, tanggul sementara itu bisa berfungsi lebih baik dibandingkan bronjong yang ada saat ini. Tak hanya membuat tanggul sementara dari tanah galian sungai, di sepanjang jalur sungai juga disarankan untuk ditanam pohon vertifer atau dibiarkan tumbuh rumput.

“Tadi sarannya dikeruk sungai oleh alat berat, lalu tanahnya ditumpuk di pinggir. Itu lebih kuat daripada bronjong yang sekarang dipasang dan sudah rusak lagi. Lalu nanti kan akan tumbuh sendiri rumput stau ditanami vertifer lebih bagus. Itu ternyata menahan cukup kuat,” jelas Ade Yasin.

Hal ini, kata dia, sudah didiskusikan dengan Dinas PUPR dan BPBD Kabupaten Bogor. Beserta dengan Kepala Desa Bojong Kulur untuk bersama-sama melaksanakan saran dari Mensos. Di samping itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor juga sudah menambah pompa air yang berfungsi menyedot dan mengembalikan air banjir.

“Ini namanya kerja bakti ya. Harus mau juga kerja bakti supaya persoalan ini tidak setiap tahun mengintai kita,” tuturnya.

Dalam kunjungannya, Mensos juga memberikan bantuan bagi ribuan warga yang terdampak banjir pada Rabu (17/2) lalu. Bantuan logistik itu di antaranya berupa berupa makanan anak 600 paket, makanan siap saji 1.000 paket, pakaian bayi 300 paket, pakaian dewasa 400 paket, tenda gulung 200 lembar, tenda serbaguna keluarga 2 unit dan kasur 100 unit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement