Ahad 20 Feb 2022 17:32 WIB

Jerman dan Prancis Tegaskan Dukungan Solusi Dua Negara Israel-Palestina

Jerman, Prancis, Mesir, dan Yordania menyuarakan dukungan solusi dua negara

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
 Tentara Israel menembakkan gas air mata ke arah warga Palestina selama sholat selama demonstrasi menentang permukiman Israel.  Jerman, Prancis, Mesir, dan Yordania menyuarakan dukungan solusi dua negara. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Tentara Israel menembakkan gas air mata ke arah warga Palestina selama sholat selama demonstrasi menentang permukiman Israel. Jerman, Prancis, Mesir, dan Yordania menyuarakan dukungan solusi dua negara. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MUNCHEN – Jerman, Prancis, Mesir, dan Yordania menyuarakan komitmen mereka terhadap solusi dua negara Israel-Palestina. Hal itu disampaikan saat menteri luar negeri keempat negara bertemu di acara konferensi keamanan Munchen, Sabtu (19/2/2022).

Keempat negara mengisyaratkan perdamaian Israel-Palestina penting bagi perdamaian di Timur Tengah. “(Keempat negara) akan melanjutkan koordinasi dan konsultasi mereka dengan tujuan memajukan proses perdamaian Timur Tengah menuju perdamaian yang adil, komprehensif, dan permanen atas dasar solusi dua negara,” kata keempat negara tersebut dalam sebuah pernyataan bersama dikutip laman Yeni Safak.

Baca Juga

Mereka pun menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan di lapangan, khususnya terkait aksi pengusiran Israel terhadap warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah dan Silwan. "Dalam konteks ini, kami menekankan bahwa hak-hak warga lingkungan Sheikh Jarrah dan Silwan terkait dengan rumah mereka harus dihormati," kata mereka.

Menurut mereka, hal itu menandakan adanya urgensi untuk segera memulai kembali pembicaraan damai yang serius dan efektif antara Israel-Palestina. PBB atau Kuartet Timur Tengah dapat pula memainkan peran dalam proses tersebut. Guna memperlancar atau mempermudah proses itu, keempat negara menyerukan agar tindakan sepihak yang dapat merusak solusi dua negara dihentikan.

Terkait hal itu, mereka menyoroti aksi pembangunan dan perluasan permukiman ilegal Israel di wilayah Palestina yang diduduki. Dalam aktivitas itu, warga Palestina diusir dari propertinya dan tanah mereka disita Israel.

Keempat negara menegaskan kembali pentingnya menegakkan status quo sejarah dan hukum dari tempat-tempat suci di Yerusalem. "Kami menekankan pentingnya semua perjanjian damai antara negara-negara Arab dan Israel berkontribusi pada penyelesaian konflik Palestina-Israel atas dasar solusi dua negara sehingga tercapai perdamaian yang komprehensif dan abadi," kata mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement