Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Indar Cahyanto

Pengalaman dan Harapan Belajar dari Rumah

Guru Menulis | Sunday, 20 Feb 2022, 20:59 WIB

Dari detik berganti menit, lalu beganti jam berlanjut ke hari dan terus bergulir berganti tahun, hingga tak terasa tahun pelajaran 2020-2021 berganti juga menjadi tahun pelajaran 2021-2022. Hari pertama masuk sekolah yang biasanya dirasakan sangat sibuk oleh orang tua yang putra putrinya masih duduk di bangku sekolah, kini menjadi santai dan sedikit terasa lesu. Hal ini karena hari pertama sekolah di semester ganjil tahun pelajaran 2021-2022 proses kegiatan belajar masih tetap dari rumah.

Pandemi covid 19 belpum juga kunjung usai pada paruh tahun 2021. Saat ini kasusnya malah cenderung mengalami peningkatan, berdasarkan informasi dari satgas covid 19. Hal ini menjadi alasan utama, adanya penetapan belajar dari rumah. Bahkan merupakan keputusan yang bijak dari pemerintah yang tadinya ingin menerapkan pembelajaran tatap muka terbatas, merubah kembali menjadi PJJ atau belajar dari rumah, setelah melihat pergerakan pandemi yang masih meninggi. Penetapan belajar dari rumah demi keselamatan dan kesehatan peserta didik. Kekhawatiran yang cukup beralasan apabila kegiatan pembelajaran tatap muka diadakan di sekolah, karena ada keungkinan menjadi kluster baru dari pandemi covid 19.

Belajar dari rumah membuat orang tua menjadi sangat penting dan sentral dalam proses pendidikan. Orang tua berperan besar dan lebih dominan untuk membentuk sikap disiplin dan bertanggung jawab sang anak dalam belajar. Hal ini merupakan kesempatan paling berharga yang harus diambil oleh orang tua untuk membimbing akhlak anaknya. Sebagai contoh Ayah menjadi imam sholat, ini adalah tauladan dan bimbingan secara langsung untuk anak-anaknya. Begitu juga ibunya yang turut membimbing dan membina putra-putrinya.

Peran guru tidak jauh berbeda antara pembelajaran tatap muka di sekolah dengan pembelajaran jarak jauh di rumah, yaitu sebagai fasilitator. Akan tetapi pembelajaran jarak jauh menuntut guru harus berinovasi dalam penggunaan teknologi yang ada dan sekaligus pembimbing ipteknya serta pengetahuan umumnya kepada peserta didik.

Proses pembelajaran di SMAN 25 Jakarta pun terhenti sejak bulat maret tahun 2020 yang lalu. Diberhentikannya sekolah tatap muka diganti dengan kegiatan daring atau pembelajaran jarak jauh pada awalnya kemudian berganti dengan Belajar dari Rumah. Hampir satu tahun lebih SMAN 25 yang ramai dengan kegiatan peserta didik terhenti karena pandemic covid 19. Suasana berganti menjadi berkegiatan dalam jaringan baik itu menggunakan zoom, G Meet, Whattapps, dan lainnya. Nuansa pembelajran di SMAN 25 Jakarta juga berubah dengan memanfaat teknologi dan konten pembelajaran yang ada.

SMAN 25 Jakarta berada di kawasan Ring satu Ibukota Jakarta karena letaknya berdekatan dengan Istana Negara Republik Indonesia dan Balaikota Jakarta serta dekat dengan gedung Guru PB PGRI. Terletak di Jalan AM Sangaji No. 22-24 Petojo Utara Gambir Jakarta Pusat. Sekolah yang memiliki luas tanah 3000 meter persegi dan kondisi yang mungil dipinggir Jalan AM Sangai Jakarta Pusat. Sekolah yang memilik kebanggan bagi peserta didiknya karena memang unggul dalam urusan disiplin dan ragam kegiatan peserta didik terutama OSIS, Pramuka,Paskibra, KIR dan kegitan Olahraga.

Menurut salah satu pendidik yang mengajar berpendapat, bahwa belajar dari rumah menuntut peserta didik untuk mandiri, terutama untuk siswa SMA harus mempunyai inisiatif untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya dibawah arahan dan motivasi pendidik dan orang tua. Belajar dari rumah adalah sebuah proses pendidikan yang menuntut keikhlasan, kecerdasan dan kolaborasi semua komponen pendidikan terutama orang tua di rumah dan pendidik di sekolah. Oleh karena itu komunikasi adalah kunci utama untuk kelancaran belajar.

Hal senada juga diungkapkan oleh penulis yang merupakan pendidik di SMAN 25 Jakarta, bahwa belajar dari rumah menuntut perubahan perilaku mandiri baik untuk guru maupun siswa ketika belajar dari rumah. Siswa dituntut untuk lebih kreatif dan memiliki inisaitif mengambil peran dalam pembelajaran daring yang terkadang menjenuhkan. Begitu juga guru juga lebih kreatif dalam mengembangkan model pembelajaran sebagai bagian dari proses pembelajaran. Belajar dari rumah hanya berpindah proses belajar mengajar dari ruang kelas sesungguhnya menjadi ruang kelas maya. Tentunya mengalami banyak kendala dan hambatan dalam melakukannya.

Ketika kita menggunakan konten pembelajaran Jarak Jauh atau Belajar dari Rumah esensi kita menggunakan pola daring dan luring. Pola daring menggunakan Zoom,G Meet, WAG sedangkan luring menggunakan media tv,radio,ruang guru. Ruang kelas utuh diganti dengan ruang kelas daring dengan berbagai ragam yang berbeda didalamnya butuh kreatifitas dan kolektifitas yang dibangun. Tak semua pembelajaran daring terbangun dengan mudah. Apalagi tak mudah kita menggunakan dan menguasai alat teknologi pembelajaran dalam sekejab. ketika kita sebagai guru yang sudah memiliki keterbatasan dan mengalami kesulitan. Guru belajar kembali untuk menguasai ragam teknologi konten pembelajaran. Begitu juga dengan siswa yang juga belajar menguasai alat konten pembelajaran seperti Google Clasroom, zoom, g meet, Quiziz, dll..

Satu tahun pembelajaran dari rumah, guru-guru SMAN 25 lebih banyak menggunakan Google Clasroom dalam menjadikan konten pembelajaran tersebut untuk bertatap muka daring dan tempat informasi pembelajaran serta pengumpulan tugas. Dipilihnya google classroom karena lebih mudah penggunaannya serta peserta didikpun juga dapat secara langsung menggunakannya. Karena mereka sudah familiar dengan akun gmail yang mereka miliki dan mereka terbiasa pakai sehari-hari. Aksesnya lebih menggunakan dan fleksibel bisa digunakan juga lewat Handphone atau gawai. Pada akhirnya google classroom menjadi learning manajemen system pembelajaran bagi guru dan siswa SMAN 25 Jakarta.

Pengalaman belajar dalam satu tahun ajaran sudah dilalui dengan banyak model dan pendekatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Cara daring dengan menggunakan google clasroom, dan guru di SMAN pernah belajar Schology begitu juga dengan daring sinkron menggunakan g meet, zoom juga sudah dilakukan. Kemudian menggunakan games atau soal online juga sudah diberikan. Pengalaman menggunakan teknologi dalam pembelajaran mempunyai pesan penting agar kita tau penggunaan teknologi. Tak mudah dalam mengembangkan pendidikan melalui jarak jauh karena tak semuanya bisa secara langsung menggunakan konten pembelajaran itu.

Proses pembelajaran yang sudah dilakukan selama satu tahun ajaran yang menerapkan belajar dari rumah di SMAN karena berada daerah yang masih kategori Merah memiliki warna dalam pelaksanaan pembelajaran dari rumah. Terutama ketika berbicara alat perangkat pembelajaran yang digunakan peserta didik dengan menggunakan HP dan keterbatasan jaringan serta perangkat data merupakan problem yang mewarnai perjalanan kegiatan belajar dari rumah. Karena modal utama pembelajaran jarak jauh yang dilakukan dari rumah menggunakan Handphone. Hampir 60 persen peserta didik menggunakan dan memiliki Handphone. Sisanya 40 persen peserta didik menggunkan laptop atau peranti lainnya. Secara otomatis ketika handphone itu rusak maka peserta didik tidak dapat belajar secara mandiri dan harus bergantian dengan HP orangtuanya atau saudara lainnya.

Warna lainnya dalam penerapan Belajar dari Rumah ada ketersedian jaringan internet dan paket datanya. Jaringan internet yang sering tidak bagus juga menjadi kendala selain Handpone atau gawai sebagai alat pembelajaran. Paket data internet pun menjadi kendala bagi siswa dalam belajar karena tak semua kondisi dari peserta didik orangtuanya mampu dalam memenuhi paket data internet. Permasalahan peket data dan jaringan internet merupakan problem utama dari guru dan siswa dalam berinteraksi dalam proses pembelajaran

Terciptanya pelajar yang mandiri sesuai dengan Tujuan pendidikan itulah yang diharapkan dan amanat Undang-Undang. Saling sinergi antara orang tua dan guru dalam bekerjasama menuntaskan pendidikan anak negri. Tak boleh acuh karena urusan ekonomi yang dominan ketimbang urusan pendidikan anak. Berbagi peran menjadi sangat penting pada masa pandemi. Pendekatan pembelajaran yang holistik agar anak mampu memahami perannya di masyarakat terutama di rumah.

Pengalama Belajar Dari Rumah

Pengalaman sesuatu yang indah dalam suatu frase kehidupan anak manusia. Di dalamnya terdapat suatu manuskrip catatan suatu peristiwa yang dapat selalu diingat bahkan dijadikan suatu pedoman bagi manusia dalam kehidupannya. Di dalamnya terdapat suatu fenomena yang unik dari suatu peristiwa tentang apa yang sudah kita lakukan. Peristiwa ketika kita saat ini belajar dari rumah tersebut menjadi suau pengalaman yang tak kan pernah dilupakan oleh kita sebagai manusia. Ada sesuatu yang relatif atau nisbi kita tak pernah percaya sebelumnya. Karena datang dengan tiba-tiba dan tak pernah di duga sebelumnya oleh kita. Barangkali kita sedang tidak beruntung terhadap apa yang terjadi sebelumnya.

Ketika kita membuka cerita tentang Belajar dari rumah selama satu ajaran ketika penulis membuat assesmen diagnostic lebih banyak mereka sudah mengalami kejenuhan dan bosan selama belajar dari rumah. Dan mereka menghendaki agar secepatnya prosses pembelajaran disekolah dimulai sehingga mereka bisa bertemu dengan temannya. Tapi tak banyak peserta didik yang lain merasa senang ketika belajar dari rumah karena merasa lebih fleksel dan dapat menjaga kualitas imun serta kesehatan.

Aktifitas belajar dari rumah ketika ditanyakan kepada beberapa siswa memang memiliki jawaban beragam mulai dari ada yang kurang paham terhadap materi pembelajaran yang disampaikan, persoalan banyaknya tugas yang menumpuk, lebih santai serta dapat mencari materi lebih leluasa. Dapat mengerjakan soal tanpa terlalu terburu-buru karna di rumah bisa sambil sarapan pagi,makan atau mungkin minum,atau juga karena bisa dengan rebahan .

Menurut Rasyiqa Kegiatan saya selama di kos an , lebih banyak ngedit trailer video Wattpad buat pesenan orang terus lebih suka ngabisin waktu nulis cerita halu di wattpad. Terus nyoba-nyoba gambar meski gak bisa gambar. Pokonya seneng aja bisa nyobain pengalaman yang belum pernah di coba sebelumnya, dan alhamdulillah seneng bisa dapetin uang gara-gara ngedit. Selain itu belajar dari rumah juga bisa lebih santai dengerin musik jadi gak ngerasa bosen pas ngerjain tugas. Bosennya ya gak ada orang yang bisa di ajak interaksi jadinya gitu pak..

Kegiatan saya selama belajar dirumah sama seperti kegiatan orang lain yang biasa dilakukan, contoh; membantu pekerjaan rumah, melaksanakan ibadah, dan meluangkan waktu untuk merefleksikan diri. Hal yang menyenangkan bagi saya selama belajar dari rumah adalah bisa melaksanakan beberapa hal belum dilakukan yang menurut saya menarik. Hal yang paling tidak menyenangkan bagi saya selama belajar di rumah yaitu proses rutinitas yang terkadang monoton.

Saya bisa lebih tidak tegang menghadapi pelajaran sekalipun itu sulit , saya jadi bisa belajar mengatur waktu dalam keseharian, saya senang karena ini adalah sebuah pengalaman hidup saya sebelumnya tidak pernah seperti ini , dan saya senang memiliki bisa lebih memanfaatkan gadget saya untuk belajar. Cerita Indira Rahmadanty siswa SMA N di Jakarta

Berbeda dengan teman nya yang lain menurut Nidya Dwi Putri Belajar di rumah lumayan menyenangkan,karena tugas yang diberikan bisa bermacam-macam bentuknya seperti diketik,dokuken,ditulis tangan, vidio,poster,dll. Tapi belajar dari rumah ada kekurangannya yakni kadang saya mendapat kesulitan untuk mengerti materi khususnya mapel mtk dan ekonomi yang terdapat hitung²an yang harus dijelaskan secara langsung.Pungkasnya

Hal yang paling susah dilakukan ketika belajar di rumah dibandingkan belajar di sekolah adalah Tidak secara langsung ,saya kurang bisa menatap gadget terlalu lama , bertanya kurang efektif , tidak ada kontak sosial dengan teman karena jika adanya teman kita lebih mudah mengerti Karena adanya percakapan yang menuju ke tujuan. Belajar dirumah berinteraksi lumayan cukup susah jadinya.. Dan belajar dirumah membuat materi yang disampaikan menjadi kurang maksimal karena hanya melalui chat/video call belajar disekolah lebih menyenangkan krn bisa berinteraksi dengan teman dan guru lebih gampang dan seru. Begitulah pengalaman yang disampaikan oleh siswa dalam kegiatan sehari belajar dari rumah.

Masih ada harapan dari mereka anak-anak hebat untuk bengkit dan memperbaiki diri selama pandemic covid 19. Harapan merupakan rangkaian keinginan dan cita-cita dalam prosses kehidupan yang akan mereka jalan. Anak-anak hebat akan tau bagaimana mereka bertindak dan bersikap akan kebetuhan hidupnya. Orang tua dan guru mendampingi dan mengawasi selama mereka beraktifitas. Hal yang terpenting adalah untuk menjaga imun tetap terjaga Selama kegiatan Belajar dari rumah menghindari stress dan menghindari kegiatan yang membutuhkan tenaga yang banyak dari sebelum pandemic. Menguapaya mereka tetap berada di rumah dan tetap beribadah yang paling terpenting menjaga generasi tangguh dan hebat ini dari terinfeksi covid 19

Harapan Ke depan

Pengalaman belajar di semester sudah dilalui dengan banyak model dan pendekatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Cara daring dengan menggunakan google clasroom, sholoqy, microsof team dll sudah dilakukan begitu juga dengan luring menggunakan g meet, zoom dll juga sudah dilakukan. Kemudian menggunakan games atau soal online juga sudah diberikan. Pengalaman menggunakan teknologi dalam pembelajaran mempunyai pesan penting agar kita tau penggunaan teknologi.

Begitu besar harapan terciptanya kualitas peserta didik yang mumpuni dan dapat bersaing dalam era global ketika pada masa pandemic yang belum berhenti saat ini. Selama ini terkadang masih ada diantara kita pendidik yang tidak mau untuk memanfaatkan IT dalam pembelajaran pada saaat BDR ini mau tidak mau harus mampu memanfaatkan dan mengembang IT untuk proses BDR yang bermakna dan menyenangkan jika tidak maka akan susah tercapai tujuan pendidikan untuk ini sangat diperlukan pengawasan dan pendampingan dari teman pendidik dapat mengembangkan metode pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan dari pembelajaran. Pungkas salah satu guru Ekonomi di SMAN 25 Jakarta

Harapan penggunaan Informasi dan teknologi begitu besar bagi seorang pendidik karena akan menciptakan suasana pendidikan yang bermakna dan menyenangkan. Memang sudah banyak pelatihan yang diadakan oleh lembaga dari kementrian, Dinas pendidikan, organisasi profesi hingga sekolah. Harapan yang hendak dicapai agar guru dapat berinteraksi dengan berbagai macam ragam alat konten pendidikan. Peran dari guru mau untuk belajar memperbaiki kualitas pembelajaran dan pengajaran yang bukan semata-mata mengajar materi tapi yang lebih esensial dia mampu membelajarkan siswa untuk berliterasi.

Skema pembelajaran juga berubah dengan pendekatan secara khusus. Kurikulum khusus disiapkan pemerintah sejak Tahun ajaran baru silam. Pembelajaran secara daring juga telah dilakukan sejak maret hingga desember. Praktis tahun ajaran 2020-2021 dilalui melalui belajar dari rumah dengan menggunakan skema dan pembelajaran secara khusus. Secara umum tingkat ketercapaian kompetensi juga mengalami penurunan dimana muatan pembelajaran lebih banyak terkendala sinyal. Dan terkendala gawai atau alat yang dimiliki oleh peserta didik. Karena tidak semua peserta didik tergolong mampu dalam memenuhinya. Walaupun pemerintah telah berupaya untuk membantu masalah yang terjadi. Akan tetapi cakupan wilayah Indomesia yang luas dan terdiri dari kepulauan tidak semua terkoneksi sacara bagus.

Ada harapan dari siswa ketika kita menggunakan teknologi, Saya harap untuk kedepannya materi pembelajaran yang diberikan lebih bervariasi seperti melalui video , ppt , film , dll jadi tidak hanya dari zoom dan tulisan saja . Dan harapan saya semoga ini tidak berlangsung terlalu lama lagi serta saya adalah dapat metode pembelajaran yang menarik agar murid tidak mudah bosan dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh

Sudah satu semester belajar dari rumah dilakukan secara pasti banyak muatan metode baru yang dilakukan oleh guru atau dosen dalam mengajar. Secara pastinya muatan itu tergantung guru sebagai pengajar dalam memahami dan menggunakan ragam alat dan teknologi yang ada. Tergantung dari sudut pandang dan arah yang ingin dicapai oleh guru dalam mendisain pembelajaran dikelasnya. Ketercapaian itu hanya guru yang dapat melihatnya dari apa yang direncanakan dan dijalankan. Pada hakikatnya kurikulum itu yang menghidupkan adalah guru yang mengajarkan dan mendidik.

Ketika saya bertanya kepada siswa apa harapan kamu untuk kegiatan belajar yang masih harus dilakukan di rumah? Ada beberapa jawaban yang saya ambil kemudian dirangkum. Harapan saya kedepannya semoga saya dapat menjadi orang yang lebih baik lagi serta berguna untuk banyak orang, cita cita saya tercapai sehingga membanggakan kedua orang tua saya, dan semoga wabah covid cepat selesai sehingga bisa melakukan aktivitas seperti biasa lagi dan agar pandemi ini cepat berakhir biar bisa balik kesekolah lagi rasain belajar di sekolah kumpul sama temen temen sekolah sambil belajar sambil ngobrol bareng bareng lagi. pokoknya intinya pengen ngerasain masa sma disekolah bukan di rumah :

Banyak harapan yang muncul ketika sudah satu tahun berjalan pandemic ini harapan itu merupakan untaian yang dapat diwujudkan dalam. Ketika kita bertanya kepada kelas 12 pasti harapannya hampie senada bahwa harapan saya yaitu bisa mengikuti pelajaran dengan baik dan lulus dengan nilai yang bagus, serta dapat masuk ke universitas yang saya inginkan dan harapan saya adalah pandemi ini segera berakhir dan dapat melakukan pembelajaran langsung di sekolah serta menggunakan waktu selama dirumah saja untuk dapat belajar sehingga dapat meningkatlan nilai dan mendapatkan perguruan negri

Kesimpulan

Belajar dari rumah dibutuhkan energy yang luar biasa dalam mengembangkan kreatifitas guru dan kreatifitas peserta didik. Guru dan siswa saat ini mengalami suatu masa yang tidak menyenangkan dan menghadapi persoalan yang beraneka ragam. Persoalan itu segera dipecahkan dan diselesaikan secara bersama dalam waktu yang terbatas. Belajar Merdeka dibituhkan pendampingan secara lebih baik dan kearifan dari guru untuk melakukan perbaikan pembelajaran. Guru merdeka dia bisa menciptakan peluang dan ide atau gagsan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image