YOI dan Palem Kolaborasi Hijaukan Lereng Merapi

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq

Kegiatan penghijauan lereng Merapi oleh komunitas Palem dan YOI.
Kegiatan penghijauan lereng Merapi oleh komunitas Palem dan YOI. | Foto: Dokumen

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kelestarian lereng selatan Merapi tidak hanya penting bagi masyarakat setempat, namun vital bagi kehidupan warga DIY. Kalurahan Kepuharjo, Kapanewon Cangkringan, Sleman merupakan wilayah yang merupakan Daerah Tangkapan Air (DTA).

Kalurahan ini sekaligus daerah penyangga bagi daerah di bawahnya. Selain fungsi perlindungan air dan tanah, tutupan vegetasi pohon di kawasan tersebut menjadi habitat satwa liar, menjaga kualitas udara dan sumber penghidupan masyarakat.

Pemerintah Kalurahan Kepuharjo berkomitmen mengalokasikan lahan kas desa untuk dijadikan lahan terbuka hijau untuk fungsi konservasi. Gayung bersambut, di Kepuharjo telah berdiri organisasi masyarakat Pecinta Lereng Merapi (Palem).

Ketua Palem, Jono mengatakan, mereka sepakat menjaga dan mewujudkan komitmen menjaga lingkungan lereng selatan Gunung Merapi. Dilakukan melalui berbagai kegiatan penyelamatan lingkungan seperti penanaman pohon. "Semua pihak yang ingin berkontribusi menanam di Merapi, kami siap membantu," kata Jono.

Organisasi yang berdiri sejak 2004 telah menjalin banyak kerja sama, termasuk dengan Taman Nasional Gunung Merapi. Bahkan, pada 2021, Palem melalui koperasi telah mendapat izin penangkaran anggrek Merapi sebagai penyelamatan plasma nutfah.

Animo masyarakat untuk menanam pohon akhir-akhir ini cukup tinggi, salah satunya dari klub sepatu roda Yogyakarta Inline Freestyle (YOI). Klub sepatu roda level nasional yang bermarkas di Sleman ini mencanangkan agenda bertajuk YOI GO Green.

Kolaborasi Palem, kegiatan ini berupa penanaman pohon untuk memberi pengalaman baru sekaligus menanam kecintaan lingkungan sejak usia dini. Apalagi, anak-anak yang selalu berlatih, ditemani orang tua, perlu penyegaran dan pengalaman baru.

YOI Go Green dinilai sangat cocok untuk memberi pengalaman baru bagi anak-anak agar tahu pentingnya menanam pohon dan mencintai lingkungan. Penanaman tersebut melibatkan 50 anggota YOI bersama keluarga dan 15 anggota Palem.

Pohon yang ditanam merupakan jenis-jenis khas penciri nama daerah seperti kayu timoho, munggur, randu, lowa, kepuh, dan gondang. Tidak cuma unik, jenis-jenis ikonik tersebut tergolong pohon yang kini sudah mulai sulit ditemukan di alam Indonesia.

Lurah Kepuharjo, Heri Suprapto meambahkan, kegiatan semacam ini yang melibatkan komunitas-komunitas di DIY memang sangat diharapkan mengingat keterbatasan SDM. Apalagi, lahan yang butuh ditanami di Kalurahan Kepuharjo masih tersedia luas.

"Kami berterima kasih atas inisitaif dan partisipasi keluarga besar YOI, semoga dapat menginspirasi komunitas lain yang ingin berkontribusi dalam pelestarian lingkungan," ujar Heri.

Terkait


Gerakan Penghijauan di Lereng Merapi Terus Digalakkan

Pascaerupsi Merapi, 1.840 Hektar Hutan Masih Rusak dan Butuh Dipulihkan

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark