Selasa 22 Feb 2022 06:06 WIB

Isra Miraj, Awal Mula Abu Bakar Mendapat Gelar As Shiddiq

Abu Bakar mendapat gelar Ash Shiddiq setelah peristiwa Isra Miraj.

Rep: Ratna ajeng tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
Isra Miraj, Awal Mula Abu Bakar Mendapat Gelar As Shiddiq. Foto:   Ilustrasi Isra Miraj
Foto: MGIT03
Isra Miraj, Awal Mula Abu Bakar Mendapat Gelar As Shiddiq. Foto: Ilustrasi Isra Miraj

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH --Setelah Nabi Menceritakan kisah Isra Miraj di Masjid. Beberapa dari mereka langsung menemui Abu Bakar, sahabat terdekat Nabi, untuk memberitahunya dan mengetahui apa reaksinya nanti. 

Melansir laman aboutislam.net, Abu Bakar pertama kali menuduh mereka membawakannya cerita palsu. Ketika mereka meyakinkannya bahwa Muhammad sebenarnya mengaku telah melakukan perjalanan kembali ke Yerusalem dalam semalam, jawaban Abu Bakar adalah, 

Baca Juga

"Jika dia benar-benar mengatakan ini, dia mengatakan yang sebenarnya." 

Ketika mereka mengungkapkan keheranan mereka bahwa dia akan mempercayai cerita yang begitu unik, Abu Bakar berkata.  “Apa yang begitu mengejutkan? Saya percaya padanya ketika dia mengatakan sesuatu yang bahkan lebih tidak bisa dipahami. Dia bilang dia menerima wahyu dari Allah dan saya percaya padanya.”

Abu Bakar kemudian pergi ke masjid di mana orang-orang masih berkumpul di sekitar Nabi menyatakan ketidakpercayaan mereka. Dia bertanya kepada Nabi apakah dia membuat pernyataan bahwa dia pergi ke Yerusalem dan kembali pada malam yang sama. 

Ketika dia mendengar jawaban setuju Nabi, Abu Bakar berkata, “Saya percaya Anda,  kamu selalu mengatakan yang sebenarnya.” 

Kemudian dia meminta Nabi untuk menggambarkan Yerusalem. Saat Nabi melanjutkan uraiannya, Abu Bakar terus mengulangi kata-katanya, “Saya percaya Anda, kamu selalu mengatakan yang sebenarnya.” 

Nabi sangat senang dengan Abu Bakar sehingga dia memberinya gelar As-siddiq , yang berarti 'seorang mukmin sejati dan teguh'. Ini adalah gelar yang paling dihargai Abu Bakar yang dia pertahankan selama sisa hidupnya.

Sejumlah kecil orang bergabung kembali dengan orang-orang kafir setelah menerima Islam. Nabi, bagaimanapun, tidak terpengaruh oleh kemurtadan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement