Selasa 22 Feb 2022 10:11 WIB

Hadapi Persolan Sampah, BRIN dan Premprov DKI Kolaborasi Bikin PLTSa

Indonesia menghasilkan sampah plastik sebanyak 67,8 juta ton setiap hari. Permasalahan ini semakin rumit ketika sebagian besar tempat penampungan sampah sudah mulai melebihi kapasitas.

Rep: eco supriyadi/ Red: Partner
.
.

BEKASI --Keberadaan sampah hingga kini masih menjadi permasalahan serius bagi hampir seluruh kota besar di dunia tak terkecuali Indonesia. Tak tanggung-tanggung, berdasarkan data dari laman indonesia,go.id, pada tahun 2020 Indonesia menduduki peringkat tiga sebagai negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia. Atas dasar itulah, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberikan solusi pengolahan sampah menjadi sumber listrik yang bermanfaat bagi masyarakat melalui pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa).

Plt. Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi, Mego Pinandito mengatakan, adanya kecenderungan peningkatan jumlah sampah di Indonesia setiap tahunnya mendorong para periset BRIN untuk melakukan penelitian terkait pengolahan sampah. ''PLTSa merupakan salah satu hasil riset yang dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi yang sekarang terintegrasi dengan BRIN,'' kata Mego pada peringatan hari peduli sampah nasional (HPSN) 2022 di Bantargebang.

Menurut Mego, penelitian ini merupakan wujud keprihatinan para peneliti terhadap permasalahan sampah di sebagian besar kota di Indonesia. Apalagi Indonesia menghasilkan sampah plastik sebanyak 67,8 juta ton setiap hari. Permasalahan ini semakin rumit ketika sebagian besar tempat penampungan sampah sudah mulai melebihi kapasitas.

BRIN sebagai satu-satunya lembaga penelitian, mempunyai kewajiban untuk memberikan solusi melalui penguasaan teknologi terkait pengolahan sampah. Kendati demikian, untuk menghasilkan solusi yang tepat, BRIN tidak dapat melakukan sendiri, dibutuhkan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan.

''Kerja sama BRIN dengan badan riset lainnya seperti pihak swasta dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencapai target yang berkelanjutan,'' jelasnya.

PLTSa hasil kerja sama BRIN dengan Pemerintah Provinsi DKI merupakan pilot proyek yang dapat mengelola sampah secara termal yang didesain untuk beroperasi secara kontinyu dan menghasilkan listrik. PLTSa dalam sehari mampu mampu membakar sampah 100 ton dan menghasilkan energi listrik sebesar 700 KW.

PLTSa ini diklaim wujud dari keberhasilan anak bangsa dalam menghasilkan produk fasilitas pengolahan sampah dengan kandungan lokal yang sangat tinggi. Sehingga pilot proyek ini dapat diterapkan di daerah lain.

Mego berharap, pilot proyek ini menunjukkan bahwa Indonesia telah mampu menghasilkan fasilitas pengolahan sampah melalui implementasi teknologi yang pada akhirnya dapat menekan pencemaran udara. Keberhasilan PLTSa ini nantinya dapat diimplementasikan di banyak daerah di Indonesia.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, kolaborasi antara BRIN dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait pengolahan sampah menjadi energi listrik merupakan hal yang penting dan dapat dicontoh oleh daerah lainnya. Anies memberikan apresiasi kepada para periset BRIN yang telah bekerja sama dan menghasilkan sebuah fasilitas pengolahan yang mengubah sampah menjadi sumber energi listrik.

Melalui peringatan HPSN 2022 ini, Anies mengajak semua pihak untuk mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap pengolahan sampah dengan melakukan perubahan sikap yang dimulai dari masing-masing individu. ''Peringatan hari peduli sampah nasional ini merupakan sebuah gerakan yang harus ditanamkan pada setiap individu, artinya kepemilikan atas masalah sampah berada pada semua pihak, dan semua pihak dipanggil untuk terlibat dan berbuat dalam penyelesaian masalah,'' ujar Anies.

Anies menekankan bahwa peringatan HPSN 2022 hendaknya bukan sekedar seremonial, tapi harus mampu menjadi pengingat bagi semua terhadap pentingnya mengelola sampah. Melalui peringatan HPSN 2022 yang mengusung tema Festival Kolaborasi Jakarta Peduli Sampah diharapkan muncul generasi mudah yang mempunyai kepedulian terhadap sampah jauh lebih tinggi daripada generasi yang ada sekarang.

SUMBER : BRIN.go.id

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement