Selasa 22 Feb 2022 15:39 WIB

Aksi Pencurian di Biskita Transpakuan Bogor Jadi Sorotan

Diketahui, aksi pencurian di Transpakuan terjadi dua kali.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah penumpang turun dari Biskita Trans Pakuan di Jalan Mayor Oking, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (24/1).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah penumpang turun dari Biskita Trans Pakuan di Jalan Mayor Oking, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Dua aksi pencurian di transportasi massal Biskita Transpakuan Kota Bogor tengah menjadi sorotan. Kejadian pencurian yang terjadi pada Sabtu (19/2/2022) dan Ahad (20/2/2022), terekam dalam CCTV Biskita Transpakuan dan viral di media sosial.

Pada video yang diterima Republika.co.id, aksi pencurian pada Sabtu (19/2/2022) terjadi di Halte Simpang Bogor Baru, Koridor 6 Parung Banteng-Air Mancur. Dalam video tersebut terlihat seorang wanita berbaju merah mengambil sebuah tas milik rombongan ibu-ibu yang tertinggal dalam bus.

Baca Juga

Sedangkan, pada kejadian Ahad pagi, aksi pencurian terjadi di Halte Terminal Ciparigi, Koridor 5 Ciparigi-Stasiun Bogor. Dalam aksi pencurian kali ini, korban merupakan pramudi Biskita Transpakuan.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengungkapkan pelaku pada kejadian Sabtu sudah mengembalikan barangnya. Sedangkan barang milik pramudi Biskita Transpakuan yang diambil orang belum ada titik terangnya.

“Jadi anaknya ada yang mengembalikan karena khawatir begitu tahu di Instagram ramai. Kalau (kasus) yang satu masih dikoordinasikan akan ketemu juga,” kata Bima Arya, Selasa (22/2/2022).

Di samping itu, Bima Arya akan terus berkoordinasi dengan Polresta Bogor Kota dan Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) selaku operator Biskita Transpakuan. Ia memastikan, pelaku pencuri di bus berkonsep Bus Rapid Transit (BRT) ini bisa tertangkap. 

Lebih lanjut, Bima Arya mengatakan, video rekaman CCTV yang beredar merupakan bukti jika seluruh kejadian di dalam Biskita Transpakaun tidak luput dari CCTV. Sehingga menurutnya keamanan di Biskita Transpakuan cukup dengan CCTV yang dipasang pada beberapa titik di dalam bus.

“Transkakarta dan lain-lain juga seperti itu, ada CCTV dan tidak ada di kendaraan lain. Sudah terbukti. (Barang milik) ibu-ibu sudah mengembalikan, dan tinggal pramudi masih ditelusuri,” imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement