Selasa 22 Feb 2022 21:39 WIB

Empat SMP di Boyolali Kembali Terapkan Belajar Daring

Beberapa guru dan siswa di empat SMP tersebut terpapar Covid-19.

Red: Ani Nursalikah
Sejumlah anak mengerjakan tugas pelajaran dari sekolah mereka dengan memanfaatkan fasilitas internet desa di Desa Banyuanyar, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah. Empat SMP di Boyolali Kembali Terapkan Belajar Daring
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Sejumlah anak mengerjakan tugas pelajaran dari sekolah mereka dengan memanfaatkan fasilitas internet desa di Desa Banyuanyar, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah. Empat SMP di Boyolali Kembali Terapkan Belajar Daring

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Empat sekolah jenjang SMP di Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah harus menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) karena ditemukan penjabaran kasus Covid-19.

Empat SMP itu, menerapkan kebijakan PJJ tersebut diambil karena beberapa guru dan siswanya terpapar Covid-19. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali Darmanto menjelaskan keempat sekolah tersebut, yakni SMP Negeri 3 Sawit, SMP Negeri 3 Cepogo, SMP Negeri 2 Boyolali, dan SMP Negeri 2 Simo.

Baca Juga

Keempat sekolah itu melakukan PJJ. Sekolah-sekolah lain tetap melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

"Ada empat SMP yang PJJ dan sekolah lain alhamdulillah semua aman tetap melaksanakan PTM," kata Darmanto, Selasa (2/2/2022).

Menurut dia, sesuai dengan prosedur dari satuan gugus tugas, sekolah yang sebelumnya menerapkan PJJ akan kembali menerapkan PTM apabila hasil dari tes usap baik guru maupun siswa yang terpapar Covid-19 hasilnya sudah negatif. "Mereka ketika nanti tes usap hasilnya negatif aman, PTM bisa dilaksanakan kembali Hal ini, tentu menjadi indikasi bagi guru, tenaga pendidikan maupun siswa pentingnya disiplin protokol kesehatan," katanya.

Boyolali yang masuk PPKM level 3 saat ini tetap melaksanakan PTM terbatas dengan prokes disiplin ketat. Kapasitas kelas 50 persen, bagi sekolah dengan jumlah siswa kurang dari 16 anak bisa 100 persen dan waktu maksimal empat jam.

Ia terus menekankan disiplin dan konsisten terhadap protokol kesehatan, keselamatan, dan kesehatan peserta didik, pendidik, dan tenaga pendidikan. Jumlah TK di Boyolali yang melaksanakan PTM terbatas dengan prokes ketat 550 unit, SD 582 unit dan SMP 98 unit yang tersebar di 22 kecamatan di wilayah itu.

Bupati Boyolali M. Said Hidayat meminta kepada seluruh jajaran untuk memantau terus menerus dan melakukan evaluasi setiap hari terkait dengan perkembangan Covid-19 di sekolah. Said meminta apabila ditemukan penyebaran Covid-19 di sekolah, maka sekolah tersebut harus menerapkan PJJ agar sekolah dapat dilakukan sterilisasi.

Ia mengatakan pelaksanaan PJJ bisa dilaksanakan tidak menyeluruh satu sekolah jika penyebaran di sekolah tidak meluas. Menurutnya, jangan kecewakan anak-anak. Yang penting tidak menimbulkan kepanikan dalam menghadapi pandemi ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement