Rabu 23 Feb 2022 21:50 WIB

Rumania Siap Tampung 500 Ribu Pengungsi Jika Rusia Serang Ukraina

Menteri pertahanan Rumania mengatakan negaranya telah menetapkan tempat untuk menampung pengungsi - Anadolu Agency

Red: Esthi Maharani
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan  melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS).  Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.

BUCHAREST -- Rumania siap menampung lebih dari 500 ribu pengungsi Ukraina jika negara itu diserang oleh Rusia.

Berbicara kepada pers pada Selasa (22/2/2022), Menteri Pertahanan Rumania Vasile Dincu mengatakan Rumania tidak mengharapkan adanya arus migran besar ke negara itu, namun dia tetap siap untuk menerima lebih dari 500 ribu pengungsi jika diperlukan.

Dincu mengatakan Kementerian Pertahanan dan Kementerian Dalam Negeri telah bertemu untuk menetapkan daerah-daerah yang dapat melindungi pengungsi di sepanjang perbatasan.

Dincu juga mendesak orang Rumania untuk tetap tenang dan mengatakan tidak akan terjadi perang di negara mereka.

"Saya berharap diplomat akan terus berbicara, bukan tentara," ujar dia.

Setelah pidato Senin malam yang mengatakan Rusia akan mengakui kemerdekaan daerah-daerah yang memisahkan diri di Ukraina timur, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan akan mengirim pasukan ke daerah-daerah itu untuk “menjaga perdamaian.”

Pengumuman itu menuai kecaman global sebagai pelanggaran Piagam PBB dan hukum internasional. Negara-negara Barat pun bersumpah untuk menjatuhkan sanksi baru yang keras.

Setelah menginvasi Semenanjung Krimea Ukraina pada 2014, Moskow mulai mendukung pasukan separatis di Ukraina timur untuk melawan pemerintah Kyiv, sebuah kebijakan yang telah dipertahankan selama tujuh tahun terakhir. Konflik tersebut telah merenggut lebih dari 13.000 nyawa, menurut PBB.

Sejak invasi Rusia ke Krimea tahun 2014, Tatar Turki telah melaporkan penganiayaan oleh otoritas Rusia. Langkah terbaru mengikuti Rusia mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di perbatasan Ukraina. Negara-negara Barat menuding pengerahan itu adalah awal dari invasi, sebuah tuduhan yang dibantah Rusia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement