Rabu 23 Feb 2022 23:42 WIB

Dinkes: 86 Persen Kasus Covid-19 di Cirebon Berasal dari Varian Omicron

Sementara, 14 persen sisanya berasal dari varian Delta.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nora Azizah
Pemkot Cirebon pun terus berupaya untuk menurunkan kasus rawat inap di rumah sakit.
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Pemkot Cirebon pun terus berupaya untuk menurunkan kasus rawat inap di rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Mayoritas kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Cirebon merupakan varian Omicron. Pemkot Cirebon pun terus berupaya untuk menurunkan kasus rawat inap di rumah sakit.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Edy Sugiarto, menjelaskan, sebanyak 86 persen kasus aktif Covid-19 berasal dari varian omicron. ''Sebanyak 14 persen dari varian delta,'' kata Edy, Rabu (23/2/2022).

Baca Juga

Tak hanya menyasar masyarakat umum, Covid-19 juga menyerang ratusan tenaga kesehatan (nakes). Hal itu menyebabkan kerja nakes lainnya semakin berat. 

''Tersebar di rumah sakit dan puskesmas,'' terang Edy.

Namun, untuk nakes di puskesmas, sebanyak 90 persen sudah dinyatakan sembuh. Sedangkan nakes rumah sakit yang positif Covid-19, masih dalam proses untuk sembuh.

Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi, mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk menurunkan kasus rawat inap di rumah sakit. Aktivasi isolasi terpadu juga segera dilakukan

Saat ini, lanjut Agus, rawat inap di Kota Cirebon masih di atas 30 per 100 ribu penduduk per minggu. Penurunan tersebut dilakukan dengan memprioritaskan rawat inap untuk pasien dengan gejala sedang, berat, dan kritis. 

''Karena bobot rawat inap kita ini yang paling besar,'' tutur Agus. Sehingga Kota Cirebon akhirnya masuk ke penerapan PPKM level 4.

Sedangkan untuk pasien tanpa gejala atau bergejala ringan, diminta untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah. ''Aktivasi isolasi terpadu sedang dalam proses,'' tutur Agus.

Anggaran untuk keperluan itu sudah digeser dari Belanja Tak Terduga (BTT) ke anggaran Dinas Kesehatan (Dinkes). Hal itu guna mempermudah saat aktivasi isolasi terpadu dilakukan. 

''Kita alokasikan satu bulan dulu,'' tutur Agus.

Dari 708 kasus aktif, sebanyak 205 pasien dirawat di rumah sakit. Sebanyak 60 persen pasien yang rawat inap berasal dari luar wilayah. Untuk saat ini, ruang isolasi di rumah sakit di Kota Cirebon masih mampu menampung pasien.

Selain menurunkan kasus rawat inap, edukasi dan sosialisasi protokol kesehatan (prokes) pun terus dilakukan. Penerapan ganjil genap juga dilakukan oleh Polres Cirebon Kota (Ciko).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement