Kamis 24 Feb 2022 23:43 WIB

Potensi Ekspor Indonesia Peluang Bisnis Bagi Generasi Muda   

Potensi ekspor yang dimiliki Indonesia bisa jadi peluang bisnis generasi muda

Rep: Novita Intan / Red: Nashih Nashrullah
Aktivitas ekspor impor (ilustrasi). Potensi ekspor yang dimiliki Indonesia bisa jadi peluang bisnis generasi muda
Foto: bea cukai
Aktivitas ekspor impor (ilustrasi). Potensi ekspor yang dimiliki Indonesia bisa jadi peluang bisnis generasi muda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Indonesia memiliki potensi ekspor yang masih sangat besar. Hal ini tercermin dari data Kementerian Perdagangan selama Januari-Desember 2021, capaian ekspor Indonesia sebesar 231,54 miliar dolar AS atau Rp 3.315,42, naik 41,88 persen dibanding periode yang sama pada 2020. 

Eksportir sekaligus Brand Owner Smitten by Pattern, Laras Anggraini, mengatakan potensi ekspor ini akan menjadi kesempatan sekaligus peluang bisnis yang panjang bagi anak muda Indonesia. Apalagi, kata Laras, saat ini upaya pemasaran produk dapat efektif dilakukan melalui pemanfaatan media sosial. 

Baca Juga

"Smitten by Pattern salah satu brand yang lahir dan besar dari media sosial. Kami memanfaatkan semua media sosial untuk menembus pasar internasional," ujarnya saat webinar GueMuda bertajuk "Muda, Sukses, Mendunia: Export Opportunity for Young Entrepreneur", Kamis (24/2/2022).  

Laras bercerita, Smitten by Pattern merupakan produsen aksesoris, pakaian, hingga perabotan rumah yang awalnya hanya berfokus pada keunikan produk. Setelah riset yang cukup, dia menyadari brand mereka memiliki peluang untuk menembus pasar di negara lain. 

Tanpa menunggu waktu yang lama, Laras pun menjalankan strategi pemasaran melalui media sosial dengan menggunakan konten berbahasa Inggris; mengikuti isu-isu yang relevan dapat audiens internasional serta memasang iklan yang spesifik ke negara-negara potensial. 

Dia juga menjalin kerjasama dengan influencer atau brand  ambassador lain di luar negeri demi membuka jalan produknya ke pasar internasional sebagai bentuk strategi pemasaran.  

"Jadi follower kami dari Singapura ternyata lebih banyak dari Bekasi, Depok, dan Bandung. Ini menandakan seberapa besar kesempatan yang bisa dikembangkan dari brand lokal," kata Laras. 

Sementara itu, eksportir yang juga Founder AVA Natural, Regina Vianney Ayudya, mengakui memang ada ketakutan saat dirinya memulai bisnis ekspor mulai dari modal, cara pemasaran, hingga hal-hal detail yang harus belum diketahui. 

Namun akhirnya, Regina menemukan formula yang tepat sampai akhirnya dia bertahan menjalani bisnis ekspor selama tujuh tahun terakhir ini. 

"Saya mau challenge diri sendiri. Masa iya produk Indonesia tidak bisa diterima oleh market luar negeri," ucapnya. 

AVA Natural merupakan brand yang berfokus pada produk body care, home living, dan antibakteri. Jika merunut strategi ekspornya, langkah awal Regina dimulai dengan proaktif mengetahui proses yang diperlukan ekspor; riset tentang produk yang dibutuhkan pasar internasional; dan menjaga kualitas produk seketat mungkin. 

Regina menyarankan bagi mereka yang ingin ekspor setidaknya harus proaktif mencari informasi terkait situs Kementerian Perdagangan. Kemudian poin kedua dan keempat bisa dilakukan dengan riset sebanyak mungkin, hingga tahu kebutuhan dan standar kualitas yang harus dicapai oleh produk kita. 

Yang tidak kalah penting, katanya, membangun jaringan agar semua usaha membangun bisnis ekspor bisa memperoleh akselerasi.   

GueMuda merupakan wadah sekaligus komunitas yang bergerak dalam pemberdayaan anak muda Indonesia pada bidang bisnis dan investasi. Aktivitas GueMuda dilakukan berangkat dari potensi Bonus Demografi Indonesia yang tercermin dari jumlah penduduk kelompok usia muda produktif Indonesia sebanyak 190,9 juta jiwa atau 70,72 persen dari 270,2 juta pada 2021.    

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement