Jumat 25 Feb 2022 06:10 WIB

Ketua DPRD Ingatkan Pemkab Bogor Prioritaskan Sektor Pertanian

IPB, LIPI, dan Balai Embrio Ternak dapat menunjang untuk inovasi di Kabupaten Bogor.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto.
Foto: Dok DPRD Kab Bogor
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto mengingatkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tentang pertanian merupakan sektor prioritas yang tidak kalah penting dari sektor pendidikan. "Pendidikan itu utama, tetapi pertanian adalah fundamental perekonomian," katanya di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/2/2022).

Menurut dia, dengan memprioritaskan sektor pertanian, diharapkan pemerintah menggandeng akademisi dan praktisi ahli pertanian mengembangkan inovasi dan teknologi tani, khususnya di Kabupaten Bogor. Rudy mengatakan, sinergi yang kuat antara pemerintah, akademisi, dan praktisi menjadi kunci untuk mengembangkan sektor pertanian.

Baca Juga

Pasalnya, persoalan peningkatan sumber daya manusia (SDM) petani, ketersediaan lahan pangan berkelanjutan, penerapan teknologi tepat guna, industri olahan, hingga ketersediaan pasar adalah masalah yang saling berkaitan. "Karena itu butuh perencanaan yang matang dan melibatkan semua stakeholder," kata politikus Partai Gerindra terebut.

Menurut Rudy, Kabupaten Bogor dianugerahi kekayaan SDM yang sangat subur dan luas. Selain itu, letak berbagai instansi seperti IPB, LIPI, dan Balai Embrio Ternak yang ada di Bogor dapat menunjang untuk inovasi dan pembaruan teknologi pertanian.

"Masyarakat Kabupaten Bogor sebagian besarnya adalah masyarakat agraris, yang dibutuhkan adalah inovasi, teknologi agar kegiatan pertanian maupun peternakan masyarakat bisa lebih berkembang," ujar Rudy.

Dia menyatakan, pengembangan pertanian, sangat mendesak untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan di masa depan. Dengan menjadikan pertanian sebagai prioritas pembangunan Kabupaten Bogor, kata Rudy, masyarakat bukan hanya terhindar dari kekurangan pangan, melainkan mendapat manfaat secara ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement