Jumat 25 Feb 2022 10:28 WIB

Giring: Banyak Rakyat Masih Menghendaki Jokowi Memimpin Indonesia

Saya Haji Giring Djumaryo mengumumkan mundur dari pencalonan presiden Indonesia.

Red: Erik Purnama Putra
Reklame politikus PSI Giring Ganesha Jumaryo siap menjadi presiden di Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan.
Foto: Dok DPMPTSP DKI
Reklame politikus PSI Giring Ganesha Jumaryo siap menjadi presiden di Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha Djumaryo mengumumkan pengunduran dirinya sebagai calon presiden (capres) 2024. Pengumuman itu disampaikan Giring dalam jumpa pers virtual di Jakarta pada Kamis (24/2/2022).

Hanya saja, yang unik adalah Giring menyematkan gelar haji saat mengumumkan keputusan tidak lagi maju sebagai capres 2024. Salah satu cuplikan pengumuman itu pun akhirnya viral di lini masa.

Baca Juga

"Berdasarkan fakta itu, saya merasa bahwa tahun 2024 belumlah waktu bagi saya untuk maju sebagai calon presiden Republik Indonesia, maka dengan ini, saya dengan penuh kesadaran, saya Haji Giring Djumaryo mengumumkan mundur dari pencalonan presiden Republik Indonesia," kata video yang viral, salah satunya diunggah akun Twitter, @panca66, Jumat (25/2/2022).

Dalam konferensi pers itu, Giring mengaku, keputusan itu diambil setelah berkeliling Indonesia dengan mengunjungi beberapa provinsi. "Saya bekerja dan berkeliling daerah untuk mewujudkan keinginan saya tersebut, saya bersyukur bertemu sebanyak mungkin dengan rakyat dan tokoh-tokoh di berbagai perovinsi dan kabupaten/kota," ucap mantan vokalis band Nidji tersebut.

Dari keliling daerah itulah, Giring mengaku, mendapatkan sebuah fakta yang harus disampaikan tentang sosok pemimpin ideal adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia mengeklaim, rakyat Indonesia masih ingin dipimpin Jokowi.

Hanya saja, ia tidak berterus terang apakah itu bentuk dukungan kepada Jokowi untuk memimpin tiga periode. Berpegang alasan itulah, ia yang diberi kesempatan oleh PSI untuk maju sebagai pemimpin nasional, akhirnya tidak meneruskan perjalanan menjadi capres.

"Pak Jokowi adalah sosok yang mendapatkan tempat di hati rakyat Indonesia, banyak sekali rakyat Indonesia yang ternyata masih menghendaki sosok Jokowi untuk memimpin Indonesia. Ini adalah fakta di lapangan sekaligus aspirasi masyarakat yang mencintai Jokowi, namun dibatasi konstitusi presiden hanya bisa dijabat dua periode," ucap Giring.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement