Jumat 25 Feb 2022 14:55 WIB

Gejalanya Mirip Penyakit Lain, Leukemia Jadi Sulit Terdeteksi

Deteksi dini diperlukan agar leukemia cepat ditangani.

Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi sakit flu. Gejala leukemia sering kali menyerupai gejala penyakit infeksi lain, misalnya flu.
Foto: Pxhere
Ilustrasi sakit flu. Gejala leukemia sering kali menyerupai gejala penyakit infeksi lain, misalnya flu.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Leukemia sering kali sulit terdeteksi. Itu terjadi karena gejalanya menyerupai gejala penyakit lain.

"Untuk itu deteksi dini perlu dilakukan agar leukemia dapat cepat ditangani," kata dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan hematologi onkologi medik Siloam Hospitals Surabaya, Een Hendarsih, dalam keterangan tertulis diterima di Surabaya, Kamis (24/2/2022).

Baca Juga

Dr Een menjelaskan, leukemia disebabkan tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih abnormal. Penyakit kanker darah ini dapat terjadi pada orang dewasa dan anak-anak.

Berdasarkan data terbaru dari Globocan 2020, leukaemia memiliki angka kematian yang hampir sama dengan angka kasus yang terjadi. Dr Een menjelaskan, secara klinis leukemia ini terbagi menjadi dua, yaitu leukemia akut dan leukemia kronik.

Leukemia akut adalah jenis penyakit yang perjalanannya tergolong cepat, mematikan, dan memburuk. Gejala yang dialami dapat memicu anemia, mudah merasa lelah, berat badan menurun drastis, mudah mengalami pendarahan, sering mengalami infeksi, kehilangan selera makan, nyeri tulang dan sendi, pembengkakan kelenjar getah bening, dan berkeringat pada malam hari.

Hal ini terjadi karena pembakaran dalam tubuh yang tinggi. Sementara itu, pada leukemia kronik, perjalanan penyakitnya tidak cepat.

"Penderitanya memiliki harapan hidup yang lebih lama," kata dr Een.

Sebanyak 25 persen penderita leukemia tidak bergejala. Kondisinya baru diketahui setelah pasien melakukan medical check up, berat badan menurun, atau terjadi pembesaran limpa.

"Sering ditemui saat pasien datang dengan keluhan merasakan sakit pada bagian perut dan terasa ada yang mengganjal," ujar dokter lulusan UGM pada 1993 ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement