Kamis 03 Mar 2022 08:49 WIB

Kunjungi Cold Storage di Jakarta Timur, Mentan SYL Pastikan Pasokan Daging Sapi Aman

Ketersediaan daging sapi/kerbau hingga Ramadhan dan Idul Fitri aman dan tercukupi

Red: Christiyaningsih
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan inspeksi ke cold storage daging beku milik PT. Indoguna Utama di wilayah Pondok Bambu Jakarta Timur.
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan inspeksi ke cold storage daging beku milik PT. Indoguna Utama di wilayah Pondok Bambu Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Setelah hari ini berkunjung ke peternakan sapi di wilayah Tangerang, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) lanjut melakukan inspeksi ke cold storage atau tempat penyimpanan daging beku milik PT. Indoguna Utama di wilayah Pondok Bambu Jakarta Timur. Hal tersebut ia lakukan untuk memastikan ketersediaan daging sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat aman dan tercukupi.

PT. Indoguna Utama merupakan perusahaan dengan produk utamanya adalah daging sapi impor dari Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat. Saat ini ketersediaan daging sapi di cold storage milik PT. Indoguna ada sebanyak 18 ribu ton. Sebanyak 8.000 ton berada gudang bambu apus Jakarta Timur dan 10 ribu ton di gudang Cikupa, Tangerang.

Baca Juga

Dalam kunjungannya Mentan SYL menyampaikan hari ini ia mengunjungi dua lokasi untuk memvalidasi data sesuai arahan Presiden terkait ketersediaan daging sapi. “Ketersediaan daging dan sapi secara hitung-hitungan cukup bahkan sampai Maret, April, hingga Mei ada over stock yang cukup, baik dari sapi bakalan yang tadi kita lihat di Tangerang maupun sapi pedaging yang siap potong,” ucap Menteri SYL.

“Di tempat ini PT. Indoguna Utama yang pemiliknya Pak Efendi mengatakan siap, bahkan jika harus dilakukan operasi pasar akan kita lakukan dan kami akan banyak melakukan koordinasi dengan Kementerian Perdagangan,” kata Mentan.  “Kita akan dukung Kemendag jika memang akan dilakukan operasi pasar,” tandasnya

Lebih lanjut Menteri SYL mengatakan jika di tingkat supplier utama atau distributor utama harga masih dalam kendali, range-nya dinamika masih cukup. “Ini karena ada kepanikan-kepanikan saja dan ketakutan yang sengaja diisukan karena terkait dengan distribusi”, ujar Mentan SYL.

“Nanti akan kita perkuat untuk distribusi ke pasar-pasar utama, sehingga antara data dan validasi yang kita temukan sama semua,” tambahnya. Hal ini menurutnya, sesuai arahan Presiden agar semua menteri mempersiapkan ketersediaan dan divalidasi semua.

Menurut SYL berdasarkan update data per 2 Maret 2022 hasil pendataan dan verifikasi secara faktual data ketersediaan daging sapi/kerbau bulan Maret hingga Mei 2022 sebanyak 234.091,2 ton. Sedangkan kebutuhan sebanyak 202.937,8 ton sehingga masih ada surplus sebanyak 31.153,4 ton. Komposisi ketersediaan daging tersebut terdiri dari: (1) Produksi sapi/kerbau lokal sebanyak 445.884 ekor atau setara daging 80.268,0 ton; (2) Total sapi bakalan impor siap potong pada bulan Maret-Mei sebanyak 143.464 ekor atau setara daging 27.500,6 ton; (3) Daging sapi/kerbau beku impor sebanyak 95.114,8 ton.

Menurutnya, validasi data prognosa ketersediaan dan kebutuhan daging sapi/kerbau ini secara periodik telah dibahas bersama dengan Kementerian dan Lembaga terkait lainnya, serta assosiasi peternakan. “Secara keseluruhan tidak ada masalah dengan ketersediaan daging sapi kita, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan termakan isu yang tidak benar,” ucap Mentan SYL.

“Insya Allah, ketersediaan daging sapi/kerbau hingga bulan Ramadhan dan Idul Fitri aman dan tercukupi,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement