Jumat 04 Mar 2022 20:33 WIB

Pemimpin Quad Sepakat Situasi Ukraina tidak Boleh Terjadi di Indo-Pasifik

Quad sepakat untuk menjaga agar kondisi di Ukraina tidak terjadi di Indo pasifik

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
 Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, mengunjungi Dialog Keamanan Segiempat (Quad) para menteri luar negeri, mengambil bagian dalam meja bundar kemitraan keamanan kesehatan di Biomedical Precinct, di Melbourne, Australia, pada Kamis, 10 Februari 2022.
Foto: AP/Kevin Lamarque/Pool Reuters
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, mengunjungi Dialog Keamanan Segiempat (Quad) para menteri luar negeri, mengambil bagian dalam meja bundar kemitraan keamanan kesehatan di Biomedical Precinct, di Melbourne, Australia, pada Kamis, 10 Februari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pemimpin kelompok Quad sepakat untuk menjaga agar kondisi yang terjadi di Ukraina tidak boleh terjadi di Indo-Pasifik, Kamis (3/3/2022). Kelompok yang terdiri dari Amerika Serikat (AS), India, Australia, dan Jepang ini melakukan pertemuan virtual dalam menanggapi kondisi yang terjadi akibat invasi Rusia.

"Kami telah sepakat bahwa perubahan sepihak atas status quo dengan kekuatan seperti ini tidak boleh diizinkan di kawasan Indo-Pasifik," kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida yang merujuk pada invasi Rusia.

"Kami juga telah sepakat bahwa perkembangan ini membuatnya semakin penting untuk bekerja mewujudkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Kishida kepada wartawan setelah pertemuan virtual dengan Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Australia Scott Morrison, dan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Pertemuan virtual terjadi akibat meningkatnya kekhawatiran tentang Taiwan. Pulau yang menyatakan memiliki berpemerintahan sendiri meski diklaim pula oleh Cina ini menjadi sorota usai invasi Rusia ke Ukraina. Beberapa negara menjadi waspada terhadap Beijing yang dinilai dapat mengambil keuntungan dari kondisi tersebut.

"Kami tidak bisa membiarkan apa yang terjadi di Ukraina sekarang terjadi di Indo-Pasifik," kata Morrison dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan tersebut.

"Kami tegas dalam komitmen kami untuk kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka di mana negara-negara kecil tidak perlu hidup dalam ketakutan akan negara yang lebih kuat," ujarnya.

Sebuah pernyataan bersama Quad mengatakan para pemimpin bertemu untuk menegaskan kembali komitmen untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. "Kedaulatan dan integritas teritorial semua negara dihormati dan negara-negara bebas dari paksaan militer, ekonomi, dan politik," ujar kelompok itu.

Para pemimpin Quad juga menegaskan kembali dedikasi sebagai mekanisme untuk mempromosikan stabilitas dan kemakmuran regional. Mereka sepakat untuk bertemu langsung di Tokyo dalam beberapa bulan mendatang.

"Mereka sepakat untuk membentuk mekanisme bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana baru yang akan memungkinkan Quad untuk memenuhi tantangan kemanusiaan masa depan di Indo-Pasifik dan menyediakan saluran komunikasi saat mereka masing-masing menangani dan menanggapi krisis di Ukraina," kata pernyataan bersama.

Biden mengatakan di Twitter bahwa pertemuan dengan para pemimpin Quad mencakup komitmen terhadap kedaulatan dan integritas teritorial di seluruh dunia, termasuk di Indo-Pasifik. Sedangkan Modi menggarisbawahi bahwa Quad harus tetap fokus pada tujuan intinya untuk mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik.

Washington melihat Quad dan hubungannya yang berkembang dengan New Delhi sebagai hal yang penting untuk upayanya melawan Beijing. Hanya saja, dalam tindakan penyeimbangan dengan Moskow menjadi cukup rumit.

Dari negara-negara Quad, hanya India yang tidak mengutuk invasi Rusia ke Ukraina. Rusia adalah pemasok utama senjata untuk militer India dan negara ini pun menghadapi kemungkinan sanksi AS atas pembelian sistem pertahanan udara S-400 Rusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement