Sabtu 05 Mar 2022 11:04 WIB

Pembangunan Huntap Warga Terdampak Semeru Dipercepat

Proses pembangunan 1.951 huntap telah dimulai sejak Januari 2022 dengan anggaran Rp 3

Red: Agus Yulianto
Suasana rumah warga yang terdampak awan panas guguran (APG) erupsi Gunung Semeru di Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (9/1/2022). Sejumlah warga terdampak APG Gunung Semeru setiap harinya mengunjungi rumahnya yang rusak dan sore harinya kembali ke pengungsian.
Foto: ANTARA/seno
Suasana rumah warga yang terdampak awan panas guguran (APG) erupsi Gunung Semeru di Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (9/1/2022). Sejumlah warga terdampak APG Gunung Semeru setiap harinya mengunjungi rumahnya yang rusak dan sore harinya kembali ke pengungsian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat penyelesaian pembangunan hunian tetap (huntap) bagi masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Pembangunan rumah khusus huntap ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memulihkan kerusakan pascabencanaerupsi Gunung Semerudi Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang terjadi pada Desember 2021. 

"Huntap yang dibangun adalah rumah tipe 36 di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro," kata Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (5/3/2022).

Dia mengemukakan, sebanyak 1.951 huntap proses pembangunannya telah dimulai sejak Januari 2022 dengan anggaran sekitar Rp 350,55 miliar. Rancangan bangunan dan menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) yang memiliki teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat.

Iwan menerangkan, para calon penghuni huntap telah ditetapkan melalui nama per alamat oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang. Saat ini, lanjutnya, kurang lebih hampir 1.154 unit telah tertangani, 800 unit diantaranya panel Risha telah terpasang, dan sekitar 200 unit diantaranya telah tertutup atap.

"Sesuai arahan Wapres saat mengunjungi lokasi diharapkan sebelum Hari Raya Idul Fitri masyarakat sudah dapat menempati Huntap ini," kata Dirjen Perumahan Kementerian PUPR.

Iwan mengutarakan harapannya, huntap yang telah dilengkapi fasilitas umum dan sosial ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi warga terdampak yang dapat menempati dan merawat dengan baik. Selain itu, rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak, tapi rumah yang dibangun diharapkan memiliki kualitas yang lebih baik dan lebih aman dari sebelumnya.

Pembangunan huntap tersebut dilaksanakan Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR bersama BUMN Karya yakni PT Brantas Abipraya dan PT Hutama Karya. Huntap yang dibangun adalah rumah tipe 36 dan akan digunakan untuk merelokasi warga terdampak erupsi yang berasal dari tujuh desa di Kabupaten Lumajang yakni Desa Sumbersari, Desa Kebondeli Utara, Desa Kebondeli Selatan, Desa Curah Koboan, Desa Gumukmas, Desa Kamarkajang, dan Desa Kajar Kuning.

Selain bangunan huntap, kawasan relokasi juga akan dilengkapi fasilitas lain untuk mengakomodasi kegiatan sehari-hari warga seperti, fasilitas umum, masjid, sekolah, sarana olahraga, lapangan, ruang terbuka hijau (RTH) dan pasar, dan tempat pemakaman. Selain itu, Kementerian PUPR juga akan membangun instalasi air bersih yang bersumber dari Kali Tunggeng dengan target layanan 2.000 unit rumah serta penghijauan berupa hutan bambu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement