Sabtu 05 Mar 2022 21:12 WIB

Kadinkes: Fasilitas Kesehatan di Kalteng Mampu Cover Lonjakan Omicron                 

Kita jauh lebih siap dalam segala aspek

Red: Budi Raharjo
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul
Foto: Pemprov Kalteng
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) menyatakan kesiapannnya dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 khususnya varian Omicron. Kesiapan tersebut antara lain ditunjukkan dengan optimalisasi fasilitas pelayanan kesehatan.

Sebut saja rumah sakit yang mencakup kesiapan tenaga kesehatan, alat kesehatan, obat-obatan, oksigen, dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) maupun kesiapan sarana prasarana pendukung lainnya.

Sebagaimana diketahui lonjakan kasus Covid-19 di Kalteng mulai terjadi pada minggu pertama bulan Februari 2022 dengan masuknya varian omicron. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul, kesiapan tersebut dapat dilihat salah satunya dari data jumlah tempat tidur dan Bed Ocupancy Rate (BOR) atau persentase pemakaian tempat tidur yang khusus dalam menangani pasien Covid-19. 

Untuk tempat tidur (TT) intensif dari 41 tempat tidur yang terpakai 18 buah atau 43,90 persen yang terbanyak di Kota Palangka Raya, 10 tempat tidur dari 17 TT yang tersedia. Sedangkan untuk tempat tidur Isolasi dari 1.297 TT yang digunakan sebanyak 239 TT (18,43 persen), kembali yang terbanyak pada Kota Palangka Raya sebesar 112 TT dari 299 TT atau (37,5 persen), yang disiapkan tersebar dibeberapa Rumah Sakit di wilayah Kota Palangka Raya baik RS Pemerintah, TNI, Polri maupun RS swasta. 

Artinya, lanjut Suyuti, dari total 1.399 TT (Intensif + Isolasi) hanya terpakai 257 TT atau BOR = 19,21 persen. “Sebelum lonjakan yang umumnya disebut gelombang ketiga covid 19, bapak Gubernur sudah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Dinas Kesehatan dan stakeholders terkait, untuk mengantisipasi jika terjadi lagi lonjakan, dan beliau benar ketika terjadi seperti ini, kita jauh lebih siap dalam segala aspek yang didukung dengan pengalaman menangani gelombang lonjakan sebelumnya,” ucap Suyuti.

Masih menurut Suyuti, selain rumah sakit sebagai tempat perawatan pasien-pasien yang terkonfirmasi Covid-19 yang mengalami gejala sedang sampai berat atau pasien yang berisiko (punya penyakit bawaan), di seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Tengah juga menyediakan tempat isolasi terpusat (isoter). Isoter  diperuntukkan bagi masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala serta yang disarankan untuk melakukan isolasi mandiri dengan persyaratan khusus. 

Apabila persyaratan tersebut tidak dapat dipenuhi maka masyarakat tersebut diarahkan atau ditampung di tempat-tempat isoter yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan Tengah. Adapun jumlah tempat tidur yang tersedia total 1.472 tempat tidur dan data terakhir sampai dengan tanggal 01 maret 2022 BOR = 0 persen atau tidak ada penggunaan tempat tidur. 

“Mencermati fakta dan data yang saya sampaikan tadi, maka dapat disimpulkan pelayanan kesehatan khusus untuk masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19 di wilayah Kalimantan Tengah masih terkendali,” pungkas Suyuti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement