Selasa 08 Mar 2022 16:13 WIB

Yaqut Ingin Undang Paus Fransiskus ke Indonesia

Yaqut ingin Paus melihat langsung indahnya keberagaman masyarakat Indonesia.

Red: Ani Nursalikah
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Yaqut Ingin Undang Paus Fransiskus ke Indonesia
Foto: istimewa
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Yaqut Ingin Undang Paus Fransiskus ke Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ingin mengundang pemimpin umat Katolik Paus Fransiskus ke Indonesia untuk melihat langsung indahnya keberagaman masyarakat Indonesia.

"Saya ingin menghadirkan Paus Fransiskus ke Indonesia untuk melihat langsung indahnya keberagaman di Indonesia, sekaligus menyapa umat Katolik Indonesia secara langsung," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (8/3/2022).

Baca Juga

Keinginan Yaqut itu disampaikan saat memberikan sambutan pada Pertemuan Nasional Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia di Nusa Dua, Denpasar, Bali, Senin (7/3/2022). Dalam upaya menghadirkan pimpinan umat Katolik itu, Yaqut meminta Direktorat Jenderal Katolik untuk terbang ke Vatikan untuk menjajaki rencana mengundang Paus Fransiskus ke Indonesia.

"Mudah-mudahan setelah kondisi normal, beliau bisa hadir ke Indonesia," kata Yaqut.

Dia menceritakan tentang pertemuannya dengan pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus itu pada 2019. Dia mengapresiasi keterbukaan Paus Fransiskus dalam menerima perbedaan.

"Saya bercerita tentang keindahan toleransi di Indonesia dan beliau (Paus Fransiskus) mengaku sangat mencintai Indonesia," katanya.

Pertemuan Nasional Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia mengusung tema 'Penguatan Moderasi Beragama untuk Mendukung Masyarakat yang Damai dan Inklusif Demi Pembangunan yang Berkelanjutan'. Yaqut mengapresiasi pertemuan nasional ini yang juga membahas konsep moderasi beragama dalam perspektif umat Katolik.

"Saya berharap kegiatan ini dapat memberikan kontribusi dan sumbangsih bagi penguatan moderasi beragama, demi terwujudnya masyarakat yang harmonis, rukun, damai, dan inklusif menuju Indonesia yang maju dan sejahtera," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement