Rabu 09 Mar 2022 13:29 WIB

Puluhan Rumah di 2 Desa Kab Semarang Rusak Diterjang Puting Beliung

Kerugian akibat puting beliung di kab Semarang ditaksir capai ratusan juta rupiah

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Nur Aini
Puting beliung (ilustrasi) Sedikitnya 35 rumah warga di dua desa yang ada di wilayah Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung yang terjadi Selasa (8/3/2022) sore.
Foto: ANTARA
Puting beliung (ilustrasi) Sedikitnya 35 rumah warga di dua desa yang ada di wilayah Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung yang terjadi Selasa (8/3/2022) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Sedikitnya 35 rumah warga di dua desa yang ada di wilayah Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung yang terjadi Selasa (8/3/2022) sore.

Kendati tidak dilaporkan adanya korban jiwa, kerugian materiil akibat dampak kerusakan rumah warga tersebut diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Baca Juga

Menurut Ketua Forum Komunikasi Organisasi Masyarakat Getasan Riska Dwi Prasetyo, dua desa yang terdampak angin puting beliung di Kecamatan Getasan ini meliputi Desa Polobogo dan Desa Sumogawe.

“Di Desa Polobogo, dampak kerusakan terjadi di Dusun Breyon sebanyak 21 rumah rusak ringan hingga dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 75 juta,” ugkapnya, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (9/3/2022).

Sedangkan di wilayah Desa Sumogawe tercatat ada dua dusun yang terdampak, masing- masing Dusun Mujo serta Dusun Ngroto, di mana belasan rumah warga terdampak kerusakan sedang hingga parah.

Berdasarkan assesmen para relawan Forum Komunikasi Organisasi Masyarakat Getasan, di Dusun Mujo ada sebanyak Sembilan rumah warga yang terdampak angin puting beliung dengan perkiraan kerugian mencapai Rp 50 juta.

Sementara angin puting beliung yang terjadi di lingkungan Dusun Ngroto mengakibatkan sedikitnya lima rumah warga mengalami kerusakan. “Untuk jumlah kerugiannya, diperkirakan mencapai Rp 10 juta,” ujarnya.

Riska juga mengungkapkan, peristiwa angin puting beliung tersebut terjadi hampir bersamaan di dua wilayah. Pada saat itu, cuaca memang kurang bersahabat.

Diawali mendung tebal yang kemudian turun hujan yang disertai dengan angin kencang. “Kerusakan yang terjadi kebanyakan pada di bagian atap rumah, genteng yang terlepas dan jatuh berhamburan di sekitar rumah terdampak.

Untuk membantu warga yang terdampak, para relawan SAR Satuan Emergency Relawan Indonesia (SERI), relawan Fokus dan para relawan BPBD Kabupaten segera turun tangan membantu warga membersihkan reruntuhan atap dan membersihkan pepohonan yang tumbang.

Tak hanya itu, para relawan bersama dengan dukungan TNI dan Polri juga telah memberikan pertolongan darurat dengan bergotong-royong melakukan perbaikan.

“Meningat potensi cuaca yang buruk masih berpotensi terjadi, upaya perbaikan dilakukan secara abergotong- royong agar warga terdampak bisa menempati kembali rumah mereka,” kata Riska.

Ia juga menambahkan, saat ini kerawanan bencana memang meningkat di wilayah Kecamatan Getasan, seiring dengan terjadinya cuaca yang cendrung ekstrem. Perubahan cuaca tak bisa ditebak sehingga masyarakat yang berada di daerah rawan harus selalu waspada terhadap bancana alam yang masih mengancam

Sebab selain rawan bencana angin puting beliung, wilayah Kecamatan Getasan juga rawan terhadap bencana tanah longsor. “Karena mayoritas pemukiman warga berada di lereng gunung Merbabu dan perbukitan di sekitarnya,” ujar Riska.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement