Kamis 10 Mar 2022 23:12 WIB

Menparefkraf Berencana Gelar Pontianak Fashion Week pada September

Wali Kota Pontianak menyambut baik gagasan dan rencana Menparekraf.

Red: Qommarria Rostanti
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berencana menggelar Pontianak Fashion Week. (ilustrasi)
Foto: istimewa
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berencana menggelar Pontianak Fashion Week. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno, menyatakan, pemerintah terus berupaya membangkitkan ekonomi kreatif (ekraf) dan pariwisata dalam menciptakan lapangan kerja. Menurut dia, pariwisata ke depan harus bersanding dengan ekonomi kreatif.

"Karena produk-produk ekonomi kreatif yang akan menciptakan lapangan kerja," kata Sandiaga saat membuka Workshop Kata Kreatif Indonesia 2022 di Universitas Tanjungpura Pontianak, Kamis (10/3/2022).

Baca Juga

Berdasarkan data sekitar 20 juta lapangan kerja di Indonesia dihasilkan oleh sektor ekraf, dan dari jumlah itu, 14 hingga 15 juta berasal dari sektor pariwisata. Pemerintah, kata Sandi, hadir untuk membuka peluang usaha dan lapangan kerja.

"Pemerintah harus hadir dengan tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu," ujarnya.

Pada 2021, kata Sandi, produk ekraf menembus rekor baru dengan membukukan total nilai ekspor 21 miliar dolar AS dengan didominasi produk fashion. Melirik potensi itu, ia mempunyai gagasan untuk menggelar kegiatan Pontianak Fashion Week (PFW) di kota berjuluk Khatulistiwa ini, yang akan digelar berdampingan kegiatan pesona kulminasi pada September mendatang.

"Kami akan canangkan Pontianak Fashion Week. Kegiatan itu akan mengkurasi dan memotivasi pelaku fashion yang ada di Pontianak," katanya.

Sama seperti halnya Paris Fashion Week, PFW yang bakal dihelat di Pontianak ini diharapkannya mampu mendongkrak nilai ekspor khususnya fashion yang memiliki peringkat pertama. Sandi memaparkan bagaimana konsep penyelenggaraan PFW yang dirancang dengan memadukan keunikan dari titik kulminasi di Tugu Khatulistiwa, dan catwalk akan dimulai dari Selatan dan berakhir di Utara.

"Ini belum pernah terjadi, Paris saja tidak bisa. Di mana catwalk akan mulai dari selatan dunia pindah ke utara dunia dalam satu rangkaian kegiatan Pontianak Fashion Week," ujarnya.

Menparekraf juga menyebut potensi lidah buaya atau aloevera di Kota Pontianak untuk dikembangkan sebagai produk unggulan Ekraf demi membangkitkan perekonomian di kota ini. "Selain memiliki rasa yang enak, lidah buaya juga mempunyai khasiat bagi kesehatan," ujarnya.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyambut baik gagasan dan rencana Menparekraf. Dia menilai, pagelaran PFW tersebut bisa mendorong dan membangkitkan semangat para pelaku ekraf khususnya dunia fashion di Kota Pontianak.

"Kami berharap mudah-mudahan kegiatan tersebut nantinya menjadi momen bangkitnya perekonomian di Kota Pontianak setelah pandemi," ujarnya.

Apalagi, menurut dia, Kota Pontianak sering menggelar kegiatan-kegiatan dan festival merupakan satu diantara upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam memfasilitasi dan menginisiasi kegiatan Ekraf. Bahkan, menurut Edi, bila perlu kegiatan yang ada digelar rutin sebagai ajang mendorong pertumbuhan Ekraf di Kota Pontianak.

"Dengan begitu, para penggiat dan pelaku ekraf bisa mengembangkan produk-produknya untuk bisa diterima luas oleh masyarakat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement