Jumat 11 Mar 2022 19:02 WIB

Bertemu Ulama Aceh, Jenderal Dudung: Bila Rekrut Santri Minimal Akhlaknya Terjaga

Jenderal Dudung bertemu ulama, tokoh masyarakat, dan Forkopimda Aceh.

Red: Teguh Firmansyah
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Dudung Abdurachman (tengah) didampingi Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ihsan, Tgk Muhammad Faisal (kanan) saat melakukan kunjungan di Pondok Pesantren Darul Ihsan di Desa Siem, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (10/3/2022). Dalam kunjungan tersebut, Dudung Abdurrahman menawarkan kepada santri untuk menjadi prajurit TNI AD melalui jalur penerimaan khusus dengan kouta sebanyak 250 orang.
Foto: ANTARA/Ampelsa/YU
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Dudung Abdurachman (tengah) didampingi Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ihsan, Tgk Muhammad Faisal (kanan) saat melakukan kunjungan di Pondok Pesantren Darul Ihsan di Desa Siem, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (10/3/2022). Dalam kunjungan tersebut, Dudung Abdurrahman menawarkan kepada santri untuk menjadi prajurit TNI AD melalui jalur penerimaan khusus dengan kouta sebanyak 250 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman bertemu dengan sejumlah ulama, tokoh masyarakat, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Aceh, di Makodam Iskandar Muda, Aceh, Jumat (11/3/2022). Kasad mengatakan tatap muka dengan komponen bangsa di Aceh merupakan keinginannya sejak lama.

Dia berharap dengan kedatangan ini akan menambah keharmonisan antara TNI AD dengan komponen bangsa lain dalam membangun dan menyejahterakan masyarakat Aceh."Kedatangan saya di Aceh untuk melihat sejauh mana kontribusi TNI AD kepada pemerintah daerah dalam menyukseskan program-program pemerintah dan menyejahterakan masyarakat," ujar dia dalam siaran persnya.

Baca Juga

Selain menyampaikan kegiatan yang telah dilakukan di wilayah Aceh, KSAD menyampaikan kebijakannya terkait rekrutmen prajurit TNI AD dari kalangan santri dan lintas agama."Pada intinya, apabila kita merekrut dari santri, minimal akhlaknya terjaga sehingga saat menjadi prajurit akan memegang teguh Delapan Wajib TNI dan Tujuh Perintah Harian Kasad," papar mantan Pangkostrad.

Mantan Pangdam Jaya ini mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang menyambut kedatangan ia dan rombongan dengan luar biasa dan penuh kehangatan, lebih khusus kepada Wali Nanggroe dan masyarakat Aceh yang telah memberikan gelar kehormatan adat"Sri Lila Meukuta Abdurachman" kepadanya dan "Cut Nyak Rahma' kepada sang istri.

Sementara itu, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Mohamad Hasan mengatakan koordinasi dan kerja sama jajaran TNI AD dengan komponen bangsa di Aceh sudah terjalin baik.Hal itu, lanjut dia, dapat menciptakan kesejukan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kerukunan serta toleransi, bahu-membahu, dan saling bersinergi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat.

Mantan Danjen Kopassus ini menyampaikan rasa terima kasih atas kebijakan dan perhatian Kasad memberikan alokasi yang banyak untuk Kodam Iskandar Muda dalam rekrutmen prajurit TNI AD dari kalangan santri dan lintas agama, di mana animo untuk menjadi prajurit melalui rekrutmen itu sangat tinggi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement