Jumat 11 Mar 2022 23:15 WIB

Penumpang TransJakarta Wajib Tunjukan Bukti Vaksinasi Covid-19 Dua Dosis

TransJakarta kini beroperasi dengan kapasitas hingga 100 persen.

Red: Nora Azizah
Sejumlah penumpang duduk di bus listrik Transjakarta yang terparkir di kawasan Monas, Jakarta.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah penumpang duduk di bus listrik Transjakarta yang terparkir di kawasan Monas, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen PT TransJakarta mewajibkan penumpang untuk menunjukan bukti telah divaksinasi COVID-19 minimal sampai dosis kedua sebelum menggunakan fasilitas TransJakarta pada penerapan aturan kapasitas 100 persen di masa PPKM Level 2. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan dan Humas PT Transportasi Jakarta (TransJakarta), Angelina Betris, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/3/2022), mengatakan, bukti telah divaksinasi COVID-19 untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang, pada semua layanan TransJakarta, mulai Senin (14/3/2022).

"Sampai saat ini TransJakarta masih beroperasi dengan prokes (protokol kesehatan) yang ketat, baik di halte maupun di dalam bus. Seluruh pelanggan diwajibkan untuk menunjukkan bukti telah divaksinasi kepada petugas, baik melalui aplikasi PeduliLindungi, JAKI, atau menggunakan dokumen sertifikat yang sudah dicetak, atau secara digital melalui ponsel," kata Betris.

Baca Juga

Betris menjelaskan, pelanggan juga diwajibkan mengenakan masker serta melakukan pengukuran suhu tubuh sebelum memasuki area gate halte TransJakarta. Penyesuaian kapasitas layanan, kata dia, akan melalui sosialisasi lebih dahulu, dari sebelumnya 70 persen menjadi normal 100 persen.

"Meskipun kapasitasnya ditingkatkan menjadi 100 persen, tapi aspek keamanan dan kenyamanan pelanggan adalah prioritas utama bagi kami, terutama bagi masyarakat, pada PPKM level 2," katanya.

Menurut dia, TransJakarta hadir memberikan akses mobilitas yang dibutuhkan. Masyarakat tidak perlu khawatir tapi tetap mengikuti semua aturan untuk keamanan dan kenyamanan bersama. Betris menambahkan, dalam menyiapkan kapasitas penumpang 100 persen, Manajemen TransJakarta juga akan mencopot semua marka atau tanda jarak aman yang terpasang di lantai halte, di dalam bus, dan di bangku pelanggan. 

"Jumlah handgrip juga akan disesuaikan kebutuhan pelanggan berdiri," katanya.

Sementara itu, jam operasional tidak mengalami perubahan, yakni mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 21.30 WIB, serta layanan angkutan malam hari (amari) pada pukul 21.31 WIB hingga pukul 22.30 WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement