Sabtu 12 Mar 2022 21:45 WIB

Disdagin Kota Bandung Akan Kembali Gelar Operasi Pasar, Ini Lokasinya

Operasi pasar akan dimulai pada Selasa (15/3/2022).

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Fuji Pratiwi
Warga mengantre untuk mendapatkan minyak goreng kemasan botol (ilustrasi). Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Jawa Barat, akan kembali menggelar operasi pasar (OP) minyak goreng murah di lima kecamatan.
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Warga mengantre untuk mendapatkan minyak goreng kemasan botol (ilustrasi). Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Jawa Barat, akan kembali menggelar operasi pasar (OP) minyak goreng murah di lima kecamatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Jawa Barat, akan kembali menggelar operasi pasar (OP) minyak goreng murah di lima kecamatan. Tiap kecamatan mendapatkan jatah 2.400 liter minyak goreng dengan harga Rp 14.000 per liter, pembelian setiap orangnya maksimal dua liter. 

"Kami sudah melakukan lima operasi pasar di lima kecamatan, dan insya Allah mulai Selasa (15/3/22022) operasi pasar di lima kecamatan. Di antaranya di Regol, Cicendo, Ujungberung, Cibiru dan Astana Anyar," kata Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah di Kota Bandung Jabar, Sabtu (12/3/2022). 

Baca Juga

Disdagin, kata Elly, juga akan melaksanakan operasi pasar untuk beras dan telur. Disamping itu, untuk menanggulangi kelangkaan, satgas pangan melakukan upaya pengawasan terhadap masyarakat yang menimbun atau menjual minyak goreng di atas harga eceran tertinggi. 

"Warga masyarakat kemarin yang terbukti ada menjual minyak dalam stok banyak dengan harga di atas HET. Kita akan melakukan penambahan minyak goreng kemasan di toko ritel namun belum dipastikan kapan," kata dia. 

Dinas Pedagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung menegaskan akan terus menggelar operasi pasar (OP) untuk mengatasi kelangkaan. Sejauh ini, Disdagin telah mengadakan operasi pasar di lima kecamatan, bekerjasama dengan Perum Bulog Cabang Bandung, dengan masing-masing kecamatan dijatahi 3.600 liter minyak goreng, kilogram gula dan beras, tak dibatasi. 

"Rabu (9/3/2022) kemarin, kita sudah gelar OP di kecamatan Cinambo, sebelumnya juga sudah di kecamatan Rancasari, Gedebage, Bandung Kidul dan Buahbatu," kata Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengawasan Kemetrologian Disdagin Kota Bandung Meiwan Kartiwa saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (10/3/2022). 

Dia mengatakan, operasi pasar akan terus dilakukan hingga pasokan minyak goreng kembali normal, menambahkan bahwa Disdagin akan melanjutkan operasi pasar termin kedua di lima kecamatan. "Rencananya untuk pekan ini akan ada lagi (operasi pasar) untuk lima kecamatan, bekerjasama dengan Wilmar, masing-masing kecamatan dijatahi 2400 liter. Untuk kecamatannya akan kita informasikan nanti karena kita masih proses pemilihan wilayah dan pengkajian lebih dulu," kata dia. 

Menurut Meiwan, penentuan wilayah akan menyesuaikan dengan pengajuan yang masuk ke Disdagin. Terkait mekanisme pembelian, dia mengatakan bahwa Disdagin mulai menerapkan sistem kupon, untuk mengurangi potensi kerumunan, dimana aparat kewilayahan akan bertugas mendata warga yang dianggap layak menerima kupon. 

"Jadi kupon ini sudah ada datannya dari kelurahan atas masukan data RW. Nah setiap RW memberikan ke warga yang memang sesuai dengan domisili. Kita harapkan yang datang ini datanya sesuai, walaupun tidak menutup kemungkinan masyarakat di luar domisili ini bisa beli juga," kata dia, menambahkan bahwa warga yang datang ke kecamatan juga diatur jam kedatangannya, dengan harapan tidak terciptanya atrean yang terlalu panjang atau titik kerumunan. 

Meiwan mengatakan operasi pasar ini rencananya akan diadakan di seluruh kecamatan di Kota Bandung, 30 kecamatan, merujuk kondisi kelangkaan minyak goreng yang masih melanda seluruh wilayah. "Kita akan terus berusaha untuk memenuhi ketersediaannya. Tapi kalau memang sudah stabil, mungkin OP tidak perlu dilakukan lagi," kata dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement