Selasa 15 Mar 2022 01:17 WIB

PPKM Luar Jawa Bali Diperpanjang Hingga 28 Maret

Ada beberapa daerah yang kasusnya masih tinggi

Rep: fauziah mursid/ Red: Hiru Muhammad
Petugas kesehatan melakukan tes usap antigen COVID-19 kepada pengguna jalan yang melintas di pos pengetatan pintu masuk Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (24/8/2021). Pemerintah Kota Banjarmasin menyediakan sebanyak 250 unit alat tes cepat antigen COVID-19 di enam posko pengetatan dalam pelaksanaan PPKM Level 4.
Foto: ANTARA/Bayu Pratama S/wsj.
Petugas kesehatan melakukan tes usap antigen COVID-19 kepada pengguna jalan yang melintas di pos pengetatan pintu masuk Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (24/8/2021). Pemerintah Kota Banjarmasin menyediakan sebanyak 250 unit alat tes cepat antigen COVID-19 di enam posko pengetatan dalam pelaksanaan PPKM Level 4.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah mengumumkan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk wilayah luar Jawa Bali mulai Selasa (15/3) esok hingga 28 Maret mendatang. Perpanjangan PPKM ini tetap diberlakukan meskipun kasus Covid-19 di wilayah luar Jawa Bali ini mulai mengalami penurunan.

"Diusulkan perpanjangan PPKM 14 hari ke depan yaitu 15 sampai 28 Maret," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Koordinator PPKM Luar Jawa Bali dalam konferensi persnya secara virtual, Senin (14/3).

Baca Juga

Airlangga mengatakan, perpanjangan PPKM ini diikuti dengan asesment level PPKM daerah di luar Jawa Bali. Untuk kabupaten/kota yang berada di level satu ada 18 daerah. Sedangkan untuk daerah PPKM level 2 menjadi 168 kabupaten kota, dan PPKM level 3 menjadi 200 kabupaten kota."PPKM level 1 menjadi 18 Kabupaten kota, PPKM level 2 menjadi 168 kabupaten kota, dan PPKM level 3 menjadi 200 kabupaten kota," katanya.

Sebelumnya, secara keseluruhan kasus di luar Jawa Bali mengalami penurunan. Berdasarkan reproduksi kasus efektif atau RT, Nusa Tenggara 1,14 Maluku 1,09, Kalimantan 1,07, Sumatera 1,06, Papua 1,06 dan Sulawesi 1,05.

Sementara konfirmasi harian, per 13 Maret jumlah kasus harian luar Jawa Bali sebesar 3.986, turun jauh dari puncaknya 3 Maret lalu sekitar 13.118 kasus. Begitu juga, kasus aktif sudah turun dari puncaknya sekitar 183.482 menjadi 127.121 di 13 Maret.

"Dan secara keseluruhan proporsinya luar Jawa-Bali 37,07 persen, pada saat Delta kemarin luar Jawa-Bali bisa lebih dari 50 persen. Dari kasus kematian CFR-nya 2,58. dari tingkat BOR masih relatif terkendali," ujar Airlangga.

Namun demikian, Airlangga menyebut ada beberapa daerah yang kasusnya masih tinggi yakni Sumatera Utara dengan kasus 13.677, BOR 16 persen dan konversi 21 persen, Lampung dengan 13.627 kasus aktif, BOR-nya 22 persen, konversi 26% dan Papua kasus aktif 11.326 BOR-nya 13 persen, konversinya 18 persen.

"Dan yang perlu mendapat perhatian adalah NTT di mana BORnya 46 persen dan provinsi NTT masih di level 3," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement